Suku Nias
Peralatan dan Perlengkapan Hidup
Bowoa tanö - periuk dari tanah liat, alat masak tradisional
Figa lae - daun pisang yang dipakai untuk menjadi alas makanan
Halu (alat menumbuk padi) - Alu
Lösu - lesung
Gala - dari kayu seperti talam
Sole mbanio - tempat minum dari tempurung
Katidi - anyaman dari bambu
Niru (Alat untuk menapik beras untuk memisahkan dedak)
Sistem Mata Pencaharian
Sistem Kepercayaan
Kesenian
Mata pencaharian suku nias di daerah pantai adalah dengan berkebun kelapa, sedangkan yang di daerah pedalaman bercocok tanam dalam bentuk peladangan Mata pencaharian tambahan adalah berburu, menangkap ukan, beternak dan pertukangan. Hasil pertukangan suku Nias antara lain ; membuat berbagai peralatan dan senjata dari besi, barang perhiasan dari emas, perabot rumah dari kayu, seni pahat batu, ukir dan sebagainya.
Suku Nian sebagian besar masyarakatnya menganut agama Kristen Protestan
Fahombo (Lompat Batu)
Fatele/Foluaya(Tari Perang)
Maena (Tari berkoelompok)
Tari Moyo (Tari Elang)
Tari Mogaele
Fangowai (Tari sekapur sirih/penyambutan tamu)
Fame Ono nihalõ (Pernikahan)
Omo Hada (Rumah Adat)
Fame'e Tõi Nono Nihalõ (Pemberian nama bagi perempuan yang sudah menikah)
Fasösö Lewuö (Menggunakan adu bambu untuk menguji kekuatan pemuda Nias)
Sistem Kemasyarakatan
Menggunakan sistem Klen Kecil, karena menerapkan sistem marga mengikuti garis ayah (patrilineal)
Hukum adat Nias secara umum disebut fondrakö yang mengatur segala segi kehidupan mulai dari kelahiran sampai kematian.
Suku Nias masih berpegang teguh kepada kebudayaan nenek moyangnya dan hampir tidak mengalami dinamika sosial. Namun beberapa masyarakatnya sudah bisa menerima perbedaan dan budaya-budaya asing
Bahasa
Suku Nias menggunakan Bahasa Nias.
Sistem Ilmu Pengetahuan
Suku Nias memiliki beberapa pantun/peribahasa seperti :
Hulö la'ewa nidanö ba ifuli fahalö-halö (Bagaikan air di potong-potong tetap bersatu kembali) Artinya: Sesuatu yang tidak bisa untuk di pisahkan.
Abakha zokho safuria moroi ba zi oföna (Lebih dalam luka terakhir dari pada luka yang pertama) Artinya: Sesuatu tindakan akan sangat terasa pada akhirnya.