Introducing 

Prezi AI.

Your new presentation assistant.

Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.

Loading…
Transcript

TERIMA KASIH

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Implementasi kebijakan

  • Definisi Implementasi Kebijakan
  • Teori Implementasi model Adam Smith

implementasi kebijakan yang berperspektif bottom up.

Proses politik bukan hanya tidak berhenti saat kebijakan sudah diputuskan, tapi juga tetap berlangsung pada level pelaksana tingkat bawah yang banyak menentukan tingkat keberhasilan implementasi. Perlu mempertimbangkan apa yang menjadi aspirasi, tujuan dan kebutuhan para pelaksana termasuk kesulitan–kesulitan yang dihadapi. Variabel - varibel yang dikaji:

1. Kebijakan yang ideal

2. Kelompok sasaran

3. Organisasi Pelaksana

4. Faktor lingkungan

B. IPAL Komunal

  • Pengertian limbah cair
  • Jenis limbah cair
  • Pengertian IPAL Komunal
  • Gambaran Sistem IPAL Komunal
  • Data keseluruhan yang termasuk dalam program IPAL Komunal di Wialayah Kota Yogyakarta sampai dengan tahun 2016

C. Good Environmental Governance

  • Pengertian Good Environmental Governance

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN (LANJUTAN)

BAB III

METODE PENELITIAN

4. Analisis Data

Peneliti menggunakan analisis data Kualitatif model Miles dan Huberman yang dilakukan dengan tiga tahap yaitu:

a. Reduksi Data

  • merujuk pada proses pemilihan, pemfokusan, penyederhanaan, abstraksi dan pentransformasian "data mentah"
  • usaha membuat rangkuman yang inti, proses dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada dalam data penelitian.
  • merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu

b. Model Data

Peneliti menyajikan data dalam model sebagai berikut:

  • Model 1 yaitu peta geografis Kelurahan Rejowinangun.
  • Model 2 adalah model yang dipakai untuk memantau komponen atau dimensi penelitian, yaitu dengan checklist matrik. Karena matriks itu tabel dua dimensi, maka pada barisnya dapat disajikan komponen atau dimensinya, pada kolom disajikan kurun waktunya. Isi checklist hanyalah tanda-tanda singkat.
  • Model 3 adalah model untuk mendeskripsikan perkembangan antar waktu yang menguraikan data secara deskriptif naratif.

c. Penarikan/Verifikasi Kesimpulan

  • Kesimpulan atau verifikasi adalah tahap akhir dalam proses analisa data.
  • Penarikan kesimpulan bisa dilakukan dengan jalan membandingkan kesesuaian pernyataan dari subyek penelitian dengan makna yang terkandung dengan konsep-konsep dasar dan teori-teori yang digunakan dalam penelitian tersebut.

IMPLEMENTASI INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) KOMUNAL

DALAM GOOD ENVIRONMENTAL GOVERNANCE

DI RT 25/ RW 08 KELURAHAN REJOWINANGUN,

KECAMATAN KOTAGEDE, KOTA YOGYAKARTA

F. Ruang Lingkup Penelitian

1. Jenis penelitian

  • Kualitatif deskriptif

2. Teknik Pengumpulan Data

  • Observasi
  • Interview/wawancara
  • Studi literatur

3. Sumber Data

  • Data Primer

a. Data diperoleh dengan melakukan penelitian langsung terhadap obyek dan subyek penelitian yang diperoleh melalui:

1. Wawancara dengan Kepala Bapeda Kota Tangerang, Kepala Bidang Pemukiman dan Saluran Air Limbah Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta, Lurah Rejowinangun, Ketua RW 08, Ketua RT 25, Kepala keluarga yang melakukan penyambungan IPAL Komunal dan Kepala Keluarga yang tidak melakukan penyambungan IPAL Komunal

2. Survey ke RT 25/RW 08 Kelurahan Rejowinangun

3. Observasi langsung ke RT 25/RW 08 Kelurahan Rejowinangun

  • Data Sekunder

Data didapat dari masyarakat Rejowinangun RT 25/RW 08 mengenai profile KSM Murakapi sebagai kepanitian yang dibentuk warga untuk melaksanakan program optimalisasi IPAL, data pendukung seperti data penduduk RT 25 RW 08 Kelurahan Rejowinangun, Peraturan Walikota Yogyakarta No. 103 tahun 2009 tentang petunjuk pelaksanaan peraturan Daerah Yogyakarta No. 6 tahun 2009 tentang Pengelolaan Limbah Domestik

  • Kepustakaan

Data didapat dengan membaca buku-buku dan sumber informasi lainnya seperti media cetak dan internet.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Implementasi kebijakan

  • Definisi Implementasi Kebijakan
  • Teori Implementasi model Adam Smith

implementasi kebijakan yang berperspektif bottom up.

Proses politik bukan hanya tidak berhenti saat kebijakan sudah diputuskan, tapi juga tetap berlangsung pada level pelaksana tingkat bawah yang banyak menentukan tingkat keberhasilan implementasi. Perlu mempertimbangkan apa yang menjadi aspirasi, tujuan dan kebutuhan para pelaksana termasuk kesulitan–kesulitan yang dihadapi. Variabel - varibel yang dikaji:

1. Kebijakan yang ideal

2. Kelompok sasaran

3. Organisasi Pelaksana

4. Faktor lingkungan

B. IPAL Komunal

  • Pengertian limbah cair
  • Jenis limbah cair
  • Pengertian IPAL Komunal
  • Gambaran Sistem IPAL Komunal
  • Data keseluruhan yang termasuk dalam program IPAL Komunal di Wialayah Kota Yogyakarta sampai dengan tahun 2016

C. Good Environmental Governance

  • Pengertian Good Environmental Governance
  • Prinsip-prinsip Good Environmental Governance
  • Pembangunan berlandaskan prinsip good Environmental Governance
  • Pembangunan Sanitasi Masyarakat

1. Topik penelitian

Mengidentifikasi implementasi serta faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi IPAL Komunal di RT 25/RW 08 Kelurahan Rejowinangun

2. Subyek penelitian

informan purposive sampling yaitu:

  • Kepala Badan Pembangunan Daerah Kota Yogyakarta
  • Kepala Bidang Permukiman dan Saluran Air Limbah Dinas Pemukimandan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta
  • Lurah Rejowinangun
  • Ketua RW 08
  • Ketua RT 25
  • Pengurus Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Murakapi
  • Kepala keluarga yang melakukan penyambungan IPAL Komunal
  • Kepala keluarga yang tidak melakukan penyambungan IPAL Komunal

3. Obyek penelitian

IPAL Komunal di RT 25/RW 08 Kelurahan Rejowinangun, Kecamatan Kotagede, Kota Yogyakarta

4. Waktu penelitian : Januari s.d Maret 2018

E. Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis

  • Menambah wawasan studi kota sehat dengan prinsip good Environmental Governance
  • Menambah pengetahuan tentang implementasi IPAL Komunal dalam Good Environmental Governance
  • Menambah pengetahuan faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi IPAL Komunal yang berprinsip pada Good Environmental Governance

2. Secara praktis

  • Bahan pertimbangan pemerintah untuk evaluasi program IPAL Komunal di RT 25/RW 08 Kelurahan Rejowinangun
  • Memberikan informasi kepada masyarakat di RT 25/RW 08 Kelurahan Rejowinangun tentang manfaat yang diperoleh jika masyarakat bersedia membuat sambungan ke IPAL Komunal terkait manfaat efisiensi dan kerentanan kondisi lingkungan dalam kurun waktu 20 tahun ke depan
  • Sebagai bahan pertimbangan Pemerintah Kota Yogyakarta dalam menentukan prioritas kebijakan

3. Bagi dunia pendidikan

  • Memberikan tambahan referensi dan memperkaya khasanah keilmuan tentang implementasi kebijakan khususnya di bidang sanitasi dan program pembangunan daerah
  • Tambahan referensi tentang implementasi kebijakan dan pembangunan yang berpedoman pada prinsip good environmental governance

D. Tujuan Penelitian

  • Untuk mengetahui implementasi IPAL Komunal dalam Good Environmental Governance di RT 25/RW 08 Kelurahan Rejowinangun, Kota Yogyakarta?

  • Untuk mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi implementasi IPAL Komunal dalam Good Environmental Governance di RT 25/RW 08 Kelurahan Rejowinangun, Kota Yogyakarta?

c. Pertanyaan Penelitian

  • Bagaimana implementasi IPAL Komunal dalam Good Environmental Governance di RT 25/RW 08 Kelurahan Rejowinangun, Kota Yogyakarta?

  • Faktor - faktor apa yang mempengaruhi implementasi IPAL Komunal dalam Good Environmental Governance di RT 25/RW 08 Kelurahan Rejowinangun, Kota Yogyakarta?

B. Perumusan Masalah

  • IPAL Komunal di RT 25/RW 08 Kelurahan Rejowinangun lahan pemerintah seluas 80 m2 di pinggir sungai Gajah Wong
  • IPAL Komunal berkapasitas untuk menampung limbah cair domestik yang dihasilkan oleh 60-90 KK
  • Jumlah penduduk di RT 25/RW 08 Kelurahan Rejowinangun sebanyak 149 KK
  • Masyarakat yang menyambung sistem pembuangan limbah cair domestik ke saluran IPAL Komunal sebanyak 33 KK
  • Untuk maintenance IPAL Komunal, masyarakat pemanfaat IPAL Komunal dibebankan iuran Rp. 5.000 per bulan untuk penyedotan. Penyedotan dilakukan maksimal 2 tahun sekali dan setiap 2 minggu sekali dilakukan pengecekan terhadap bak kontrol.
  • Sedangkan untuk septiktank perseorangan perlu dilakukan penyedotan maksimal 1 tahun sekali.
  • Biaya untuk penyedotan kurang lebih 500.000 s.d 1.000.000
  • Masalah: pemanfaatan IPAL komunal di RT 25/RW 08 Kelurahan Rejowinangun yang masih rendah
  • Fokus penelitian : Implementasi IPAL komunal di RT 25/RW 08 Kelurahan Rejowinangun Kota Yogyakarta.

TRI ETTY SUSILAWATI N

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

  • Jumlah penduduk selalu bertambah daya dukung lingkungan terbatas : lahan
  • Jumlah penduduk bertambah limbah domestik bertambah : limbah cair (tinja dan limbah cair aktivitas sehari-hari) dan limbah padat (sampah)
  • Perlu sistem pengolahan air limbah komunal untuk lahan sempit dengan kepadatan penduduk tinggi atau penduduk yang tinggal di daerah sekitar sungai IPAL KOMUNAL
  • Tahun 2005, Pemerintah Kota Yogyakarta melaksanakan program pembangunan IPAL Komunal di beberapa kelurahan yang memenuhi kriteria untuk dilaksanakan pembangunan IPAL komunal.
  • Pada April 2009 dilakukan optimalisasi terhadap IPAL Komunal yang dibangun di RT 25/RW 08, Kelurahan Rejowinangun, Yogyakarta
  • Program IPAL Komunal prinsip Good Environmental Governance

SKEMA KERANGKA KONSEPTUAL

Permasalahan:

Pemanfaatan IPAL Komunal masih rendah dari 149 KK hanya 33 KK yang memanfaatkan

Learn more about creating dynamic, engaging presentations with Prezi