Analisis Struktur dan Kaidah Teks Editorial
Judul teks :
"Banjir Bagian dari Indonesia"
STRUKTUR
STRUKTUR
TESIS
TESIS
Siapa yang tidak kenal dengan bencana banjir?
Banjir di Indonesia sudah seperti perayaan yang setiap tahun ada. Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan atau seiringnya curah hujan.
I. Tesis
II. Argumen
III. Reiterasi
ADVERBIA
ADVERBIA FREKUENTATIF
Contoh kalimat :
“Penyebab terjadinya banjir yaitu penyumbatan aliran sungai yang disebabkan seringnya membuah sampah di sungai dengan sembarangan.”
ARGUMEN
ARGUMEN
Banjir tidak boleh dibiarkan menjadi ritual tahunan yang dari tahun ke tahun bukan berkurang melainkan malah bertambah parah. Kawasan yang terendam air makin meluas karena sekarang diperkirakan tidak kurang 70% wilayah sekitar mengalami banjir. Setiap ada banjir, mengalami banyak kerugian yang sangat besar, Tiap bencana pada dasarnya memiliki hikmah yang sama meskipun secara teknis penjelasannya bisa berbeda. Ada satu hal yang tidak akan pernah dipisahkan dari semua itu yakni bagaimana manusia seharusnya belajar dari alam.
KAIDAH
Penyebab terjadinya banjir yaitu penyumbatan aliran sungai yang disebabkan seringnya membuah sampah di sungai dengan sembarangan. Bisa jadi dengan cara penggundulan hutan yang dilakukan oleh ulah tangan manusia karena sikap manusia yang berpikir singkat tanpa berpikir ke depannya sebelum bertindak, sewenang-wenangnya sendiri terhadap lingkungan. Tindakan tersebut berupa penebangan hutan yang tidak menggunakan sistem tebang pilih, akibatnya tidak ada pohon untuk menyerap air sehingga air mengalir tanpa terkendali. Dampak yang ditimbulkan dari banjir yaitu menimbulkan korban jiwa, rusaknya sarana dan prasarana, dan timbulnya berbagai macam penyakit.
KONJUNGSI
KONJUNGSI KOORDINATIF
REITERASI
I. Adverbia
II. Konjungsi
a. Temporal
b. Koordinatif
c. Subordinatif
III. Verba
a. Material
b. Relasional
c. Mental
Contoh kalimat :
“Dampak yang ditimbulkan dari banjir yaitu menimbulkan korban jiwa, rusaknya sarana dan prasarana, dan timbulnya berbagai macam penyakit.”
“… sesaat pada saat terjadi bencana seperti banjir, setelah itu orang akan kembali kepada kehidupan normal dan melupakan bencana banjir tersebut.”
Akibat ulah manusia juga bencana itu datang dari waktu ke waktu dan semakin parah. Bahkan masalah itu jauh lebih besar lahan kota dihabiskan bangunan beton yang menjulang tinggi ataupun bangunan yang lain. Kesadaran yang semacam itu hanya muncul sesaat pada saat terjadi bencana seperti banjir, setelah itu orang akan kembali kepada kehidupan normal dan melupakan bencana banjir tersebut. Seharusnya kita harus sadar dalam bencana banjir tersebut.
KONJUNGSI
KONJUNGSI SUBORDINATIF
KONJUNGSI
KONJUNGSI TEMPORAL
Contoh kalimat :
“Bisa jadi dengan cara penggundulan hutan yang dilakukan oleh ulah tangan manusia karena sikap manusia yang berpikir singkat tanpa berpikir ke depannya sebelum bertindak, ...."
“… tidak menggunakan sistem tebang pilih, akibatnya tidak ada pohon untuk menyerap air sehingga air mengalir tanpa terkendali.”
“Kesadaran yang semacam itu hanya muncul sesaat pada saat terjadi bencana seperti banjir, setelah itu orang akan kembali kepada kehidupan normal dan melupakan bencana banjir tersebut.”
Contoh kalimat :
“Pertama, kelapa sawit dapat meningkatkan efisiensi dan keberlangsungan sumber daya alam bagi generasi yang akan datang menjadi sangat penting, sehingga pembangunan perkebunan kelapa sawit dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan tetap memperhatikan daya dukung lahan dan memelihara kelestarian sumber daya alam.”
VERBA
VERBA MENTAL
VERBA
Contoh kalimat :
“… sikap manusia yang berpikir singkat tanpa berpikir ke depannya sebelum bertindak, sewenang–wenangnya sendiri terhadap lingkungan.”
VERBA MATERIAL
Contoh kalimat :
“Mereka telah membakar lahan secara besar-besaran ....”
ANGGOTA
VERBA
- Antoinnetee B. (05)
- Azuhra Zahra (08)
- Hersati Prasetyo (19)
- Julia Rahmaningsih (23)
- Theodora Megumi (41)
VERBA RELASIONAL
Contoh kalimat :
“Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan atau seiringnya curah hujan.”
“Tiap bencana pada dasarnya memiliki hikmah yang sama meskipun secara teknis penjelasannya bisa berbeda.”
XII IPA 7