Introducing 

Prezi AI.

Your new presentation assistant.

Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.

Loading…
Transcript

Kerajaan Samudera Pasai

Dibuat Oleh:

-Abisha Tanudjadja / 1

-Fransiskus Vincent / 11

-Hubert Tedmond / 16

-Ivan Reginaldo / 17

-Reinhart / 29

-Titus Ari / 33

Faktor Eksternal

Serangan dari Majapahit Tahun 1339

Kemajuan perdagangan dan kemakmuran rakyat Kerajaaan Samudera Pasai telah membuat Gajah Mada berkeinginan untuk dapat menguasai kejayaan itu. Ekspansi Majapahit dalam rangka menguasai wilayah Samudera Pasai telah dilakukan berulangkali.

Berdirinya Bandar Malaka

Setelah kerajaan Samudra Pasai dikuasai oleh Kerajaan Malaka, pusat perdagangan dipindahkan ke Bandar Malaka. Maka perekonomian di Bandar Malaka menjadi ramai karena letaknya yang lebih

strategis dibanding bandar-bandar

di Samudra Pasai.

Serangan Portugis

Orang-orang Portugis memanfaatkan keadaan kerajaan Samudra Pasai yang sedang lemah ini karena adanya berbagai perpecahan dengan menyerang kerajaan Samudra Pasai hingga akhirnya kerajaan Samudra Pasai runtuh.

Sebelumnya memang orang-orang Portugis telah menaklukan kerajaan Malaka, yang merupakan kerajaan yang sering membantu kerajaan Samudra Pasai dan menjalin hubungan dengan Samudera Pasai

Keruntuhan

Faktor Intern

Tidak Ada Pengganti yang Cakap dan Terkenal Setelah Sultan Malik At Thahrir

Akibatnya, peran penyebaran agama Islam diambil alih oleh kerajaan Aceh.

Terjadi Perebutan kekuasaan

Pemberontakan yang dilakukan sekelompok orang kepada pemerintahan kerajaan Samudra Pasai, sehingga menimbulkan beberapa pertikaian di Kerajaan Samudra Pasai. Maka terjadilah perang saudara yang membuat pertumpahan darah yang sia-sia.

KESENIAN

Kesenian yang sudah nampak pada masa itu terutama pada seni pahat kaligrafi dan syair-syair seperti yang terdapat pada batu nisan makam raja-raja kerajaan Samudera Pasai. Seperti yang terdapat pada makam Sultan Malik Al Saleh dan makam Sultan Malik Az Zahir.

Kehidupan Budaya

SISTEM PERALATAN

Untuk kepentingan perdagangan sudah dikenal uang sebagai alat tukar alat tukar Yaitu uang emas yang dinamakan Deureuham (Dirham).

ILMU PENGETAHUAN

Sebagai pusat dakwah dan pendidikan Islam bukan hanya di Nusantara tetapi untuk Asia Tenggara. Pada masa pemerintahan Sultan Zaenal Abidin Bahiyan Syah pernah mengantar dua orang pendakwah ke Jawa yaitu : Maulana Malik Ibrahim dan Maulana Ishak.

KEPERCAYAAN

Kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Samudera Pasai terutama kalangan istana kerajaan adalah Islam Ahlul Sunah wal Jama’ah : Yang dibuktikan dengan kegiatan sultan yang mengikuti upacara Syafi’I, rakyat disekitar negeri masih banyak yang belum menganut Islam.

Jabatan Sultan Pasai kemudian diteruskan oleh putranya, Sultan Malik al Thahir. Sultan ini memiliki dua orang putra, yaitu Malik al Mahmud dan Malik al Mansur. Kedua orang putranya itulah yang kemudian mewarisi takhta kerajaan. Ibu kota kerajaan pernah dipindahkan ke Lhok seumawe.

Sepeninggal Sultan Malik al-Saleh,

Samudra Pasai diperintah oleh Malik al-Zahir I (Sultan Muhammad). Kemudian takhta digantikan oleh Ahmad yang bergelar Al Malik az-Zahir II. Pada masanya, Samudra Pasai dikunjungi oleh Ibnu Batutah, seorang utusan dari Delhi yang sedang mengadakan perjalanan ke Cina dan singgah di sana. Baginda raja yang bermazhab Syafi'i sangat kuat imannya sehingga berusaha menjadikan Samudra Pasai sebagai pusat agama Islam yang bermazhab Syafi'i.

Kehidupan

Politik

Samudera Pasai

Samudera Pasai meperluas kekuasaan ke daerah pedalaman, meliputi Tamiang, Balek Bimba, Samerlangga, Beruana, Simpag, Buloh Telang, Benua, Samudera, Perlak, Hambu Aer, Rama Candhi, Tukas, Pekan, dan Pasai. Dalam rangka islamisasi, Sultan Malik al Saleh (raja pertama Samudera Pasai) menikah dengan putri Raja Perlak.

Sultan Malik al Saleh meninggal tahun 1297 dan dimakamkan di Kampung Samudera Mukim Blang Me dengan nisan makam

berciri Islam.

Kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Samudera Pasai diatur menurut aturan – aturan dan hukum – hukum Islam. Dalam pelaksanaannya banyak terdapat persamaan dengan kehidupan sosial masyarakat di negeri Mesir maupun di Arab. Karena persamaan inilah sehingga daerah Aceh mendapat julukan Daerah Serambi Mekkah.

Kehidupan Sosial

Tinggi rumah penduduknya rata-rata 2.5 meter

disekat menjadi beberapa bilik

lantai terbuat dari bilah-bilah kayu kelapa atau kayu pinang yang disusun dengan rotan, dan di atasnya dihamparkan tikar rotan atau pandan.

Kehidupan masyarakat Pasai mirip dengan Malaka, seperti bahasa dan tradisi pada upacara kelahiran, perkawinan dan kematian.

Kesultanan Pasai adalah kerajaan Islam yang terletak di pesisir pantai utara Sumatera, kurang lebih di sekitar Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara, Provinsi Aceh, Indonesia.

Kerajaan ini didirikan oleh Marah Silu, yang bergelar Sultan Malik as-Saleh, sekitar tahun 1267. Keberadaan kerajaan ini juga tercantum dalam kitab Rihlah ila l-Masyriq (Pengembaraan ke Timur) karya Abu Abdullah ibn Batuthah (1304–1368), musafir Maroko yang singgah ke negeri ini pada tahun 1345. Kesultanan Pasai akhirnya runtuh setelah serangan Portugal pada tahun 1521.

Kehidupan Ekonomi

Pedagangan dan Pelayaran

Karena letak Kerajaan Samudera Pasai yang dekat dengan Selat Malaka yang menjadi jalur pelayaran dunia saat itu dengan memanfaatkan Selat Malaka yang menghubungkan Samudra Pasai – Arab – India – Cina

Kota Pasai adalah kota dagang. Perdagangan yang dilakukan di Kerajaan Pasai mengandalkan lada sebagai barang dagangan yang paling diandalkan. Kerajaan menggunakan koin emas sebagai alat jual beli atau transaksi.

Wilayah kekuasaan Samudera Pasai

Terima Kasih

Samudra Pasai juga menyiapkan bandar-bandar dagang yang digunakan untuk menambah perbekalan untuk berlayar selanjutnya, mengurus masalah perkapalan, mengumpulkan barang dagangan yang akan dikirim ke luar negeri, dan menyimpan barang dagangan sebelum diantar ke beberapa daerah di Indonesia.

Pertanian

Karena letak Kerajaan Pasai pada aliran lembah sungai membuat tanah pertanian subur, padi yang ditanami penduduk dapat dipanen 2x setahun.

Di dataran tinggi (daerah pedalaman) juga menghasilkan berbagai hasil hutan yang di angkut ke daerah pantai melalui sungai. Hubungan perdagangan penduduk pesisir dengan penduduk pedalaman adalah dengan sistem barter.

Peternakan

Masyarakat juga memelihara sapi perah. Dari sapi perah ini, mereka mendapatkan keju setelah melakukan proses terhadap susu hasil pemerahan sapinya.

Learn more about creating dynamic, engaging presentations with Prezi