Introducing
Your new presentation assistant.
Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.
Trending searches
Periode Klasik (650-1250 M)
Periode Pertengahan
Periode Modern
Periode Pertengahan (1250-1800 M), terdiri dari dua fase
1. Masa kemajuan Islam (650-1000) perluasan pengaruh yang sangat signifikan, perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan, serta di bidang hukum.
2. Masa disintegrasi (1000-1250 M) yang ditandai dengan perpecahan dan kemunduran politik umat Islam hingga berpuncak pada terenggutnya Baghdad oleh bala tentara Hulagu
Fase tiga kerajaan besar (1500-1800 M)
Fase kemunduran (1250-1500 M).
Masa Kepemimpinan Dinasti Umayyah
Masa Kepemimpinan Khulafaur Rasyidin
Masa Kerasulan Nabi Muhammad Saw
Masa Kepemimpinan Dinasti Abbasiyah
Masa awal dakwah Rasulullah
(fase Makkah)
Kerajaan Islam Turki Usmani
Kerajaan Mughal di India
Usman bin Affan (644-656 M / 23-35 H)
Perluasan Wilayah pada Masa Rasulullah
Abu Bakar as-Siddiq (632-634 M / 11-13 H)
1. Dengan turunnya wahyu pertama itu (QS 96:1-5), berarti Muhammad telah dipilih Tuhan menjadi Nabi (17 Ramadhan tahun 611M). Dalam wahyu pertama ini, dia belum disuruh untuk menyeru manusia kepada suatu agama.
2. Dengan turunnya perintah itu (Q.S. Al-Muddatsir: 1-7), mulailah Rasulullah berdakwah. Pertama tama, beliau melakukannya dengan cara diam diam dilingkungan sendiri dan dikalangan rekan rekannya. Karena itulah, orang yang pertama kali menerima dakwahnya adalah keluarga dan sahabat dekatnya. Langkah dakwah seterusnya yang diambil adalah menyeru masyarakat umum.
3. Setelah dakwah terang-terangan itu, pemimpin Quraisy mulai menghalangi dakwah Rasul. Banyak cara yang ditempuh para pemimpin Quraisy untuk mencegah dakwah Nabi Muhammad.
Kekejaman yang dilakukan oleh penduduk Makkah terhadap kaum muslimin itu, mendorong Nabi Muhammad untuk mengungsikan sahabat sahabtnya ke luar Makkah. Pada tahun kelima kerasulannya, Nabi menetapkan Habsyah (Ethiopia) sebagai negeri tempat pengungsian. Rombongan pertama sejumlah sepuluh orang pria dan lima dari wanita
Ada lima faktor yang mendorong orang kafir Quraisy menentang Nabi : (1) Mereka tidak dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan. (2) Mereka tidak menginginkan persamaan hak antara hamba sahaya dengan golongan bangsawan. (3) Para pemimpin Quraisy tidak dapat menerima ajaran akan hari pembalasan. (4) Kokoh kepercayaan mereka terhadap agama nenek moyang. (5) Pemahat dan penjual batu memandang Islam sebagai penghalang rezeki.
Selama masa kekhalifahan utsman bin affan, kejayaan islam terbentang dari Armenia, kaukasia, khurasan, kirman, sijistan, Cyprus, sampai mencapai afrika utara.
Kontribusi utsman yang paling besar dalam sejarah islam adalah kompilasi dari teks asli Al-Qur’an yang lengkap. Banyak salinan Al qur’an berdasarkan teks asli juga dibuat dan di distribusikan keseluruh dunia islam.
Pembuatan gedung baru untuk pengadilan agama yang sebelumnya bertempat di masjid.
Mengadakan perluasan Masjid Nabawi dan Masjidil haram
Membentuk armada laut islam yang pertama ketika terjadi perang Dzatuswari (perang tiang kapal) yang di pimpin Muawiyah bin Abi Sufyan pada 31 H.
perkembangan wilayah Negara islam dapat dibagi menjadi beberapa fase yaitu:
Fase pertama,yaitu sejak rajab 1 H sampai rajab 2 H. pada fase ini, kekuasaan Nabi menjadi sempurna atas seluruh bagian kota madinah dan sekitarnya.
Fase kedua, yaitu mulai dari perang Badar sampai Perang Khandaq berakhir (17 Ramadhan 2H/13 Maret 624 M-Dzulqa’dah 5H/April 627 M). Pada fase ini, madinah menetapkan kekuasaannya atas seluruh tanah Hijraz (kecuali Mekkah dan Thaif).
Fase ketiga, yaitu mulai Muharam 6H sampai jumadilakhir 6H (Juni 627 M-November 628 M). Pada fase ini Negara Madinah berhasil menggabungkan seluruh daerah di perbatasan Najd dengan Madinah. Ini berarti menambah wilayah islam seluas 40mil persegi di sebelah timur.
Fase keempat, yaitu mulai ekspedisi ke Hasma sampai dilaksanakannya ‘Umrah Al-Qadha(‘umrah setahun setelah perjanjian Hudaibiyah), (Jumadilakhir 6H/November 628 M-Dzulqadah7H/Maret 629M). Pada fase ini ekspedisi Islam mengarah ke utara Madinah, sehingga umat Islam dapat menguasai Khaibar, Fadak, dan Wadi Al-Quran.
Fase kelima, yaitu dari Dzulhijah 7H sampai penaklukan Thaif,DzulQadah 8H(April 629 M-Februari 630 M). Peristiwa penting yang termasuk dalam fase ini adalah penaklukan kota Mekkah.
Setelah wafatnya Khalifah Ali, tampak kekuasaan dipegang oleh putranya Hasan, namun tanpa dukungan yang kuat dan kondisi politik yang kacau akhirnya kepemimpinannya pun hanya bertahan sampai beberapa bulan. Pada akhirnya Hasan menyerahkan kepemimpinan kepada Mu’awiyah, namun dengan perjanjian bahwa pemilihan kepemimpinan sesudahnya adalah diserahkan kepada ummat Islam. Perjanjian tersebut dibuat pada tahun 661 M / 41 H dan dikenal dengan nama jama’ah karena perjanjian ini mempersatukan ummat Islam menjadi satu kepemimpinan, namun secara tidak langsung mengubah pola pemerintahan menjadi kerajaan.
Dinasti Abbasiyah melanjutkan kekuasaan dari dinasti Umayyah.
Pendiri dinasti ini adalah Abdullah al Saffah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin al Abbas
Kekuasaan berlangsung dari tahun 132 – 656 H/ 750-1258 M
Dasar pendirian dinasti Abbasiyah
Dasar kesatuan
Dasar universal (bersifat universal)
Dasar politik dan administrasi menyeluruh
Dasar kesamaan hubungan dalam hukum bagi setiap masyarakat Islam
Pemerintahan bersifat Muslim moderat
Hak memerintah sebagai ahli waris nabi masih tetap di tangan mereka
Organisasi keuangan. Terpusat pada baitul maal yang asetnya diperoleh dari pajak tanah, perorangan bagi non muslim. Percetakan uang dilakukan pada khalifah Abdul Malik bin Marwan.
Bidang arsitektur. Terlihat pada kubah Sakhra di Baitul Maqdis, yaitu kubah batu yang didirikan pada masa khalifah Abdul Malik Ibn Marwan pada tahun 691 M.
Bidang pendidikan. Pemerintah memberikan dorongan kuat dalam memajukan pendidikan dengan menyediakan sarana dan prasarana. Serta pengembangan ilmu oleh para ulama, ilmuwan, dan seniman.
Didirikan oleh Muawwiyah bin Abu Sufyan.
Menggunakan sistem Monarchi Heredities, yaitu kepemimpinan yang di wariskan secara turun temurun.
Dipimpin secara turun-temurun oleh 14 khalifah.
Lembaga dan Kegiatan Ilmu Pengetahuan
Pada Dinasti Abbasiyah inilah mulai adanya pengembangan keilmuan dan teknologi diarahkan ke dalamma’had. Lembaga ini kita kenal dua tingkatan
Maktab/Kuttab dan masjid, yaitu lembaga pendidikan terendah (pengenalan)
Tingkat pendalaman (lebih memperdalam ilmu)
Kemajuan dalam Bidang Agama
ilmu dan metode tafsir mulai berkembang
Pengklasifikasian hadits
lahir fuqaha legendaris yang kita kenal, seperti Imam Hanifah (700-767 M), Imam Malik (713-795 M)
Ilmu lughah tumbuh berkembang dengan pesat pula karena bahasa Arab yang semakin dewasa memerlukan suatu ilmu bahasa yang menyeluruh(nahwu, sharaf, ma’ani,dll)
Kemajuan Ilmu Pengetahuan, Sains dan Teknologi
Astronomi
Kedokteran
Ilmu kimia
Sejarah dan geografi
Perkembangan Politik, Ekonomi dan Administrasi
Sejarah telah mengukir bahwa pada masa Dinasti Abbasiyah, umat Islam benar-benar berada di puncak kejayaan dan memimpin peradaban dunia saat itu. Masa pemerintahan ini merupakan golden age dalam perjalanan sejarah peradaban Islam, terutama pada masa Khalifah Al-Makmun.
beliau berhasil menghadapi persoalan yang terjadi pada waktu itu, diantaranya adalah melakukan pemberantasan kepada orang-orang murtad, orang-orang yang tidak mau membayar zakat, dan yang mengaku sebagai nabi.
menghimpun Al-Qur’an dalam satu mushaf (diusulkan oleh Umar bin Khattab).
Perluasan wilayah pada masa Abu Bakar ash-Siddiq ditujukan ke Persia dan Syiria (yang dikuasai oleh Romawi timur dibawah pimpinan Kaisar Heraklius).
Serangan dari Bangsa Mongol
Jatuhnya kota Baghdad pada tahun 1258 M ke tangan bangsa Mongol bukan hanya mengakhiri Kekhalifahan Abbasiyah tapi juga merupakan awal kemunduran politik dan peradaban Islam disana. Baghdad yang merupakan pusat peradaban Islam dan Islam sebagai sumber ilmu pengetahuan dihancurkan oleh pasukan Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan.
Serangan-serangan Timur Lenk
serangan yang datang dari keturunan Mongol kembali terjadi. Penyerangan ini berasal dari Dinasti Ilkhan. Penyerang ini telah memeluk Islam, namun sisa kebiadabannya masih sangat terlihat. Serangan ini dipimpin oleh Timur Lenk, yang berarti Timur si Pincang.
Kekuasaan islam (dinasti Abbasiyah) terpecah – pecah dan menjadi kerajaan yang terpisah - pisah.
Dinasti Idris (172-311 H/ 788-932 M)
Dinasti Aghlabi (184-296 H/800-909 M)
Dinasti Thuluni (254-292 H/ 868-905 M)
Dinasti Ikhsidi (323-358 H/ 935-969 M)
Dinasti Hamdani (296-394 H/ 905-1004 M)
Dinasti Thahiri (205-259 H/ 821-875 M)
Dinasti Saffari (254-290 H/ 867-903 M)
Dinasti Samani (261-389 H/ 87-999 M)
Usman putera Erthaghrol berhasil mendirikan Kerajaan yang diberi nama “Turki Usmani”.
Kerajan Turki Usmani itu didirikan pada tahun 1290 M yang menjadi raja pertama ialah Usmani.
Kerajaan Usmani untuk masa beberapa abad masih dipandang sebagai Negara yang kuat terutama dalam bidang militer.
Kemajuan-kemajuan kerajaan Usmani yaitu dalam bidang pemerintahan dan kemiliteran, bidang ilmu pengetahuan dan budaya misalnya kebudayaan Persia
di bidang keagamaan.misalnya seperti fatwa ulama yang menjadi hukum yang berlaku.
pembangunan Masjid-Masjid Agung, sekolah-sekolah, rumah sakit, gedung, jembatan, saluran air villa dan pemandian umum dalam rangka untuk memberikan fasilkitas untuk rakyat.
Kemajuan – kemajuan kerajaan mughal diantaranya:
Di bidang Ekonomi, mengembangkan program pertanian, pertambangan, dan perdagangan. Masalah sumber keuangan Negara lebih banyak bertumpu pada sektor pertanian
Di bidang seni dan budaya misalnya karya sastra gubahan penyair istana, penyair yang terkenal yaitu Malik Muhammad Jayazi dengan karyanya padmavat (karya yang mengandung pesan kebajikan jiwa manusia), karya-karya arsitektur seperti istana fatpur Sikri di Sikri, vila dan masjid-masjid
Turki Usmani mengalami kemunduran yang disebabkan oleh problema sebagai berikut :
Penduduknya sangat heterogen
Tidak dapat menguasai wilayah yang luas
Kepemimpinannya lemah
Terjadinya dekadensi moral
Krisis ekonomi
Mughal adalah kerajaan yang termuda diantara tiga kerajaan besar Islam. Kerajaan ini didirikan oleh Zahiruddin Babur pada tahun 932 H/1526M.
Kerajaan Mughal mencapai jaman keemasan semasa Raja Akbar, persoalan-persoalan dalam negeri dapat diatasi dengan baik dan mengadakan ekspansi sehingga dapat menguasai Chudar, Ghond, Chitor, Ranthabar, kalinjar, Gujarat, surat, Bihar, Bengal Orissa, Kashmir, Gawilgarth, Ahmadnagar, Narhala dan Ashirgah.
Faktor-Faktor Penyebab Mundurnya Dinasti Umayyah
Lahirnya Negara Muslim Pertama
. Pembentukan Negara Madinah
Ali bin Abi Thalib (35 – 40 H/656 – 661 M)
Umar bin Khattab (643-644 M / 13-23 H)
Faktor Internal
Kekuasaan wilayah yang sangat luas tidak dibaringi dengan komunikasi yang baik, sehingga menyebabkan suatu kejadian yang mengancam keamanan tidak segera diketahui oleh pusat.
Lemahnya para khalifah yang memimpin.
Faktor Eksternal
Gerakan bawah tanah yang dilakukan oleh Bani Abbas mampu berjalan lancar dengan melakukan berbagai konsolidasi dengan Khawarij dan Syiah yang tidak pernah mengakui keberadaan Dinasti Umayah dari awal.
Dinasti abbasiyah secara turun-temurun dipimpin oleh 37 khalifah.
Berdasarkan perubahan pola pemerintahan Bani Abbas menjadi lima periode
Periode Pertama (132 H/750 M – 232 H/847 M), disebut periode pengaruh Persia pertama.
Periode Kedua (232 H/847 M – 334 H/945 M), disebut masa pengaruh Turki pertama.
Periode Ketiga (334 H/945 M – 447 H/1055 M), masa kekuasaan dinasti Buwaih dalam pemerintahan khilafah Abbasiyyah. Periode ini disebut juga masa pengaruh Persia kedua.
Periode Keempat (447 H/1055 M – 590 H/1194 M), masa kekuasaandinasti Bani Seljuk dalam pemerintahan khilafah Abbasiyyah; biasanya disebut juga dengan masa pengaruh Turki kedua.
Periode Kelima (590 H/1194 M – 656 H/1258 M), masa khalifah bebas dari pengaruh dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif di sekitar kota Bagdad.
Kemajuan Dinasti Umayyah dilakukan dengan ekspansi, sehingga menjadi negara islam yang besar dan luas, serta menghasilkan kebudayaan dan peradaban islam yang baru.
Menjadikan bahasa arab sebagai bahasa resmi di seluruh negeri.
Bidang pembangunan juga di perhatian para khalifah Bani Umayyah. Pembangunan masjid-masjid serta memusatkan kegiatan ilmiah di Kufah dan Basrah.
Dalam bidang administrasi pemerintahan meliputi:
Pemisahan kekuasaan. Terjadi dikotomi antara kekuasaan agama dan kekuasaan politik.
Pembagian wilayah.
Bidang administrasi pemerintahan.
Departemen pajak (Al-Kharaj)
Departemen pos (Rasail)
Departemen kepentingan umum (Musghilat)
Departemen dokumen negara (Al- Khatim)
Berbeda dengan periode Mekkah, pada periode Madinah, Islam merupakan kekuatan politik. Ajaran Islam yang berkenaan dengan kehidupan masyarakat banyak turun di Madinah. Nabi Muhammad mempunyai kedudukan bukan saja sebagai kepala atau pemimpin agama, tetapi juga sebagai kepala negara. Dengan kata lain, dalam diri Nabi terkumpul dua kekuasaan, kekuasaan spiritual dan kekuasaan duniawi
Rasulullah meletakkan dasar-dasar kehidupan bermasyarakat:
Dasar pertama, pembangunan masjid (sarana persatuan, tempat musyawarah, dan sebagai pusat pemerintahan).
Dasar kedua adalah ukhuwah islamiyyah, persaudaraan sesama muslim. Nabi mempersaudarakan golongan Muhajirin dan Anshar.
Dasar ketiga, hubungan persahabatan dengan pihak-pihak lain yang tidak beragama Islam. Di Madinah, juga terdapat golongan masyarakat Yahudi dan golongan masyarakat Arab yang masih menganut agama nenek moyang mereka (maka dari itu dibentuklah Piagam Madinah).
Ketika Rasulullah SAW dan Abu Bakar berangkat untuk hijrah, orang-orang Quraisy mulai memperlihatkan keberangannya dengan menganiaya pengikut Rasulullah yang belum berangkat
Dalam perjalanan menuju Madinah, Rasulullah SAW sempat singgah di Quba, beliau mendirikan pondasi masjid Quba.
Setibanya di Madinah, Rasulullah SAW disambut dengan penuh suka cita oleh sahabat-sahabat Anshar. Langkah pertama yang dilakukan di Madinah ialah membangun masjid sebagai tempat ibadah.
Rasulullah SAW melakukan pembentukan kesepakatan diantara orang muslim ( muhajirin dan anshar) dan umat Yahudi dengan membuat suatu undang-undang yang kemudian dikenal dengan Piagam Madinah. Piagam Madinah merupakan undang-undang pertama di dunia yang menjadi landasan dalam pembentukan Negara Madinah. umat agar berdiri sebuah negara yang kuat yaitu Negara Madinah
Perluasan wilayah
Khalifah Umar bin khattab melanjutkan perluasan dan pengembangan islam ke persia yang telah dimulai sejak khalifah Abu Bakar.Beliau juga mengembangkan kekuasaan islam ke mesir, yang pada saat itu penduduk mesir sedang mendapatkan penganiayaan dari bangsa romawi dan sangat membutuhkan bantuan dari orang-orang islam.
Bidang Pemerintahan (menata administrasi dan keuangan pemerintahan)
Di antara sarana-sarana pemerintahan yang dibangun adalah :1) Mendirikan baitul mal2) Mencetak mata uang negara3) Membentuk pasukan penjaga tapal batas4) membentuk peraturan gaji pegawai pemerintah5) membuat sarana komunikasi dan informasi
Menetapkan kalender Hijriah
Mengganti pejabat yang kurang cakap
Membenahi keuangan negara (baitul mal)
Dengan menyita harta pejabat yang diperoleh secara tidak benar. Yang kemudian digunakan untuk kesejahteraan rakyat.
Memajukan bidang ilmu bahasa (bahasa arab)
Untuk menghindari kesalahan fatal dalam pembacaan Al-Quran.
Bidang pembangunan
Mengutamakan pembangunan Kota Kufah sebagai pusat ilmu tafsir, hadits, nahwu, dan ilmu pengetahuan lainnya.
Kerajaan Safawi Di Persia
Adanya Perang Salib
Akibat dari Perang Salib ini, umat Islam menderita banyak sekali. Kerugian ini mengakibatkan melemahnya kekuatan politik Islam.
Kemunduran Pemerintahan Bani Abbas
Persaingan antarbangsa
Kemerosotan Ekonomi
Konflik Keagamaan ancaman dari Luar negeri
Kemajuan dan Kemunduran Peradaban Islam di Spanyol
Diantara kemajuan yang dicapainya sebagai berikut:
Kemajuan intelektual
Kemegahan Pembangunan Fisik
Beberapa faktor penyebab kemunduran antaralain
Konflik Islam dengan Kristen
Tidak adanya ideologi pemersatu
Kesulitan ekonomi
Tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaan
Keterpencilan
Setelah mengalami kejayaan, kerajaan Safawi tidak lama kemudian mengalami kemunduran penyebabnya adalah antara lain:
Kemerosotan moral para pemimpin kerajaan
Konflik yang berkepanjangan dengan kerajaan Usmani
Pasukan yang dibentuk Raja Abbas I yaitu pasukan Ghulam tidak memiliki jiwa pratirotik.
Pada awal abad ke-16 (1501 M) orang Persia dapat mendirikan Kerajaan yang beraliran syi’ah di bawah pimpinan Syeikh Ismail.
Masa keemasan kerajaan Syafawi terjadi pada masa kepemimpinan Abbas I yaitu di bidang pilitik, ekonomi, ilmu pengetahuan dan bidang pembangunan fisik dan seni. Kemajuan yang dicapainya membuat kerajaan Syafawi menjadi salah satu dari tiga kerajaan besar Islam yang diperhitungkan oleh lawan-lawannya terutama dibidang politik dan militer.
berdasarkan perkembangan peradaban Islam dari tiap periode.
Perkembangan Peradaban Islam
Periode Modern (1800-sekarang)
Perkembangan Agama, Politik, Ekonomi
Dengan adanya penyimpangan-penyimpangan dari periode sebelumnya, hal itu mendorong munculnya para penggagas dan pembaharu Muslim yang berusaha menyadarkan terhadap penyimpangan penyimpangan yang telah di lakukan agar kembali jalan yang di ridhoi Allah SWT. Tokoh-tokoh tersebut antara lain :
Perkembangan Ekonomi
Perkembangan Agama
Perekonomian penduduk yang merupakan syarat utama bagi kelangsungan hidup.
Dalam istilah Arab, pembaruan di kenal dengan nama Tajdid. Adapun secara istilah, Tajdid di formulasikan sebagai upaya dan aktivitas untuk mengubah kehidupan umat islam dari keadaan yang sedang berlangsung kepada keadaan yang hendak di wujudkan demi upaya kesejahteraan, baik di dunia maupun di akhirat, di kehendaki oleh islam.
Perkembangan Politik
Jamaludin Al Afghani
Muhammad bin Abdul Wahab
Rifa’ah Badawi Rafi At Tahtawi atau At Tahwi
Lahir di Afganistan tahun 1839M.Pembaharuan pemikiran yang di munculkan ,antara lain mengajak umat islam kembali kepada ajaran yang murni ,mengajak para kaum wanita untuk biSa meraih kemajuan dan bekerja sama dengan kaum laki-laki ,kepemimpinan otokrasi dirubah menjadi Demokrasi,Artinya islam menghendaki pemerintahan republic yang di dalam nya terdapat kebebasan mengemukakan pendapat dan Negara wajib tunduk kepada undang-undang ,dan Plan Islamisme yaitu persatuan dan kesatuan umat islam harus ada karena hal tersebut di atas segalanya.
Beliau lahir di Nejd(arab Saudi) pada tahun1115H(1703M) dan wafat di Daryah tahun 1201H(1787M) beliau seorang ulama besar yang froduktif terbukti dengan karangan bukunta tentang islam .Diantaranya bukunya berjudul “kitab at tauhid “.
Lahir di Tahta tahun 1801.pemikirannya tentang ajaran islam adalah antara lain menyeru kepada umat islam agar hidup di dunia tidak hanya memikirkan kehidupan akhirat saja ,tetapi harus juga memikirkan kehidupan dunia ,agar umat islam tidak dijajah oleh bangsa lain
Menurut Al Afgani, umat islam harus menyatukan barisan dan kekuatannya dalam satu bentuk Pan-Islamisme. Hal ini menjadi sangat penting untuk membentengi diri umat Islam dari dominasi penjajahan Barat.