Introducing
Your new presentation assistant.
Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.
Trending searches
Persetujuan atau consent penting dari sudut pandang bidan, karena berkaitan dengan aspek hukum yang memberikan otoritas untuk semua prosedur yang akan dilakukan bidan.
Pilihan (choice) penting dari sudut pandang klien sebagai penerima jasa asuhan kebidanan, yang memberikan gambaran pemahaman masalah yang sesungguhnya dan merupakan aspek otonomi pribadi menentukan pilihannya sendiri.
Bidan harus terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam berbagai aspek agar dapat membuat keputusan klinis dan secara teoritis agar dapat memberikan pelayanan yang aman.
Bidan wajib memberikan informasi secara rinci danjujur dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh si wanita dengan menggunakan media alternatif dan penterjemah kalau perlu, begitu juga tatap muka langsung.
Bidan dan petugas kesehatan lain perlu belajar untuk membantu wanita melatih diri dalam menggunakan haknya dan menerima tanggung jawab untuk keputusan yang mereka ambil sendiri.
Dengan memfokuskan asuhan yang berpusat pada wanita dan berdasarkan fakta, diharapkan bahwa konflik dapat ditekan serendah mungkin.
Tidak perlu takut akan konflik tetapi menganggapnya sebagai suatu kesempatan untuk saling memberi dan mungkin suatu penilaian ulang yang objektif, bermitra dengan wanita dari system asuhan dan suatu tekanan positif terhadap perubahan.
Promosi dari hak otonomi perorangan.
Proteksi dari pasien dan subyek.
Mencegah terjadinya penipuan atau paksaan.
Menimbulkan rangsangan kepada profesi medis untuk mengadakan introspeksi terhadap diri sendiri.
Promosi dari keputusan-keputusan rasional.
Keterlibatan masyarakat (dalam memajukan prinsip otonomi sebagai suatu nilai sosial dan mengadakan pengawasan
dalam penyelidikan biomedik).
Yang bertujuan untuk penelitian (pasien diminta untuk menjadi subyek penelitian).
Yang bertujuan untuk mencari diagnosis.
Yang bertujuan untuk terapi.
Informed choice adalah membuat pilihan setelah mendapatkan penjelasan tentang alternatif asuhan yang akan dialaminya.
Implied Constructive Consent (Keadaan Normal)
Persetujuan yang diberikan kepada pasien secara tersirat dan tanpa pernyataan tegas.
Implied Emergency Consent (Keadaan Gawat)
Apabila pasien dalam keadaan gawat darurat (emergency) sedang dokter memerlukan tindakan segera, sementara pasien dalam keadaan tidak bisa memberikan persetujuan dan keluarganya pun tidak ditempat. Maka dokter dapat melakukan tindakan medik terbaik menurut dokter.
Expressed Consent
Persetujuan yang dinyatakan secara lisan atau tulisan, bila yang akan dilakukan lebih dari prosedur pemeriksaan dan tindakan yang biasa.
Persetujuan Tindakan Medis (Informed Consent) pada dasarnya merupakan persetujuan yang harus diperoleh dari pasien atau keluarga terdekat sebelum melakukan suatu tindakan medis yang akan dilakukan.
(John M, Echols & Hassan Sadhily 2003)
Pemberi informasi dan penerima persetujuan merupakan tanggung jawab dokter pemberi perawatan
atau pelaku pemeriksaan/ tindakan untuk memastikan bahwa persetujuan tersebut diperoleh secara benar dan layak.
Undang-Undang No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan pada Pasal 11 ayat 5 dikatakan bahwa bidan merupakan tenaga kesehatan yang termasuk dalam kelompok kebidanan. Sedangkan pada Pasal 68 dikatakan bahwa setiap tindakan pelayanan kesehatan perseorangan yang dilakukan tenaga kesehatan harus mendapat persetujuan. Persetujuan yang dimaksud diberikan setelah pasien mendapat penjelasan secara cukup dan patut.
Pasien yang kompeten (dia memahami informasi, menahannya dan mempercayainya dan mampu membuat keputusan) berhak untuk menolak suatu pemeriksaan atau tindakan kedokteran, meskipun keputusan pasien tersebut terkesan tidak logis.
Persetujuan suatu tindakan kedokteran dapat saja ditunda pelaksanaannya oleh pasien atau yang memberikan persetujuan dengan berbagai alasan, misalnya terdapat anggota keluarga yang masih belum setuju, masalah keuangan, atau masalah waktu pelaksanaan.
Prinsipnya, setiap saat pasien dapat membatalkan persetujuan mereka dengan membuat surat atau pernyataan tertulis pembatalan persetujuan tindakan kedokteran. Pembatalan tersebut sebaiknya dilakukan sebelum tindakan dimulai.
Teori menyatakan bahwa suatu persetujuan akan tetap sah sampai dicabut kembali oleh pemberi persetujuan atau pasien.
Namun demikian, bila informasi baru muncul, misalnya tentang adanya efek samping atau alternatif tindakan yang baru, maka pasien harus diberitahu dan persetujuannya dikonfirmasikan lagi.
Situasi yang menghadapkan individu pada dua pilihan, dan tidak satupun dari pilihan itu dianggap sebagai jalan keluar yang tepat.
Dilema yaitu suatu keadaan dimana dihadapkan pada dua alternatif pilihan, yang kelihatannya sama atau hampir sama dan membutuhkan pemecahan masalah.
Topik yang penting yang berkembang di masyarakat tentang nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan yang berhubungan dengan segala aspek kebidanan yang menyangkut baik dan buruknya.
Isu etik bidan dengan tim kesehatan lainnya
Isu etik antara bidan dengan klien, keluarga dan masyarakat
Isu etik yang terjadi antara bidan dan organisasi profesi
Isu etik yang terjadi antara bidan dengan teman sejawat
Dilema muncul karena terbentur pada konflik moral, pertentangan batin, atau pertentangan antara nilai-nilai yang diyakini bidan dengan kenyataan yang ada.
Dilema moral menurut Campbell adalah suatu keadaan dimana dihadapkan pada dua alternatif pilihan, yang kelihatanya sama atau hampir sama dan membutuhkan pemecahan masalah.
Masalah pokok yang berkembang di masyarakat atau suatu lingkungan yang belum tentu benar, serta membutuhkan pembuktian.
Kasus Abortus
Euthanasia
Keputusan untuk terminasi kehamilan
Topik yang penting berhubungan dengan benar dan salah dalam kehidupan sehari – hari.