Introducing
Your new presentation assistant.
Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.
Trending searches
Teori Dramartugi memiliki kelebihan yaitu dapat membuat suatusandiwara dalam kehidupan penderita gangguan jiwa dimasyarakat. Pada teori ini jika diterapkan maka akan mengubah stigma masyarakat yang cenderung merendahkan para penderita gangguan jiwa. Stigma masyarakat perlu diubah agar menjauhkan dari sikap yang cenderung sterotipe terhadap penderita gangguan jiwa.
Contoh
Dramaturgi
Dramaturgi menekankan dimensi ekspresif/impresif aktivitas manusia, yakni bahwa makna kegiatan manusia terdapat dalam cara mereka mengekspresikan diri dalam interaksi dengan orang lain yang juga ekspresif.
Kelemahan Teori Dramaturgi : Teori Dramaturgi menurut para ahli harus dibuktikan terlebih dahulu. Teori ini juga tidak mendukung pemahaman dalam tujuan sosiologi yakni ‘kekuatan kemasyarakatan’. Karena tuntutan peran menghasilkan clash bila berhadapan dengan peran keamasyarakatan. Selain itu teori ini terlalu condong pada positivism.
Dramaturgi adalah teori yang mengemukakan bahwa teater dan drama mempunyai makna yang sama dengan interaksi sosial dalam kehidupan manusia. Dramaturgi dicetuskan oleh Erving Goffman pada tahun 1959 yang termuat dalam karyanya berjudul "Presentation of Self in Everyday Life".
Dramaturgi merupakan pendalaman dari konsep interaksi sosial, yang menandai ide-ide individu yang kemudian memicu perubahan sosial masyarakat menuju era kontemporer.
Oleh karena perilaku manusia bersifat ekspresif inilah maka perilaku manusia bersifat dramatik.
Penganut paham ini menyatakan adanya kesamaan antara ilmu social dan ilmu alam, yakni ‘aturan’. Aturan adalah pakem yang mengatur dunia sehingga tindakan tindakan yang tidak dapat dijelaskan secara logis merupakan hal yang tidak patut.
Pengertian
Dramaturgi
Teori dramaturgi muncul sebagai reaksi atas konflik sosial dan rasial dalam masyarakat. Dramaturgi berada di antara interaksi sosial dan fenomenologi.
Subjek sosiologi dramaturgi adalah penciptaan,pemeliharaan utama, dan perusakan pemahaman umum dari realitas oleh orang yang bekerja secara individual dan kolektif untuk menyajikan gambar bersama dan terpadu dari kenyataan masih banyak persepsi dari masyarakat umum yang menganggap bahwa orang yang mengalami gangguan jiwa tidak layak untuk hidup ditengah-tengah masyarakat pada umumnya.
Ciri - Ciri
Dramaturgi
Kelebihan dan Kelemahan
Dramaturgi
Pernyataan paling terkenal Goffman tentang teori dramaturgis berupa buku Presentation of Self in Everyday Life, diterbitkan tahun 1959. Secara ringkas dramaturgis merupakan pandangan tentang kehidupan sosial sebagai serentetan pertunjukan drama dalam sebuah pentas.
Individu harus mempersiapkan penampilannya dengan baik, disatu sisi mengantisipasi gangguan dan agar audien menilai dirinya sesuai dengan yang diinginkannya Perilaku para pekerja di kantor merupakan satu bentuk pertunjukkan front-stage dalam kehidupan sehari-hari.
Teori Dramaturgi sesuai dengan temuan di RSJ Wikarta Mandala.
Identitas manusia adalah tidak stabil dan setiap identitas tersebut merupakan bagian kejiwaan psikologi yang mandiri . Ada saat dimana pasien di RSJ sadar bahwa dirinya mengalami gangguan jiwa. Namun,di saat pasien gelisah dan cemas, dia tidak mau dikatakan bahwa dia mengalami Teori Dramaturgi sesuai dengan temuan di RSJ Wikarta Mandala.
Diri individu atau Perilaku/tindakan individu dalam kehidupan sosial digambarkan seperti penampilan diatas panggung sandiwara. Goffman menekankan pada proses penampilan yang rentan terhadap gangguan dari audien.
Tokoh Dramaturgi adalah Erving Goffman. Erving Goffman lahir di Mannville, Alberta, Canada, 11 Juni 1922. Meraih gelar Bachelor of Arts (B.A) tahun 1945, gelar Master of Arts tahun 1949 dan gelar Philosophy Doctor (Ph.D) tahun 1953. Tahun 1958 meraih gelar Guru Besar, tahun 1970 diangkat menjadi anggota Committee for Study of Incarceration. Dan tepat di tahun 1977 ia memperoleh penghargaan Guggenheim. Meninggal pada tahun 1982, setelah sempat menjabat sebagai Presiden dari American Sociological Association dari tahun 1981-1982. (Ritzer, 2004: 296).
Personal front mencakup bahasa verbal dan bahasa tubuh sang aktor. Misalnya, berbicara sopan, pengucapan istilah-istilah asing, intonasi, postur tubuh, kespresi wajah, pakaian, penampakan usia dan sebagainya. Hingga derajat tertentu semua aspek itu dapat dikendalikan aktor. Ciri yang relatif tetap seperti ciri fisik, termasuk ras dan usia biasanya sulit disembunyikan atau diubah, namun aktor sering memanipulasinya dengan menekankan atau melembutkannya, misalnya menghitamkan kembali rambut yang beruban dengan cat rambut.
Fokus pendekatan dramaturgis adalah bukan apa yang orang lakukan, bukan apa yang ingin mereka lakukan, atau mengapa mereka melakukan, melainkan bagaimana mereka melakukannya. Berdasarkan pandangan Kenneth Burke bahwa pemahaman yang layak atas perilaku manusia harus bersandar pada tindakan, dramaturgi menekankan dimensi ekspresif/impresif aktivitas manusia. Burke melihat tindakan sebagai konsep dasar dalam dramatisme.
Istilah Dramaturgi kental dengan pengaruh drama atau teater atau pertunjukan fiksi diatas panggung dimana seorang aktor memainkan karakter manusia-manusia yang lain sehingga penonton dapat memperoleh gambaran kehidupan dari tokoh tersebut dan mampu mengikuti alur cerita dari drama yang disajikan.
Tokoh
Dramaturgi
Asumsi Dasar
Dramaturgi
Bagi Goffman, perilaku orang-orang yang terlibat dalam interaksi yang sepintas tampak otomatis itu menunjukan pola-pola tertentu yang fungsional. Perilaku saling melirik satu sama lain untuk kemudian berpaling lagi kearah lain menunjukan bahwa orang-orang yang tidak saling mengenal itu menaruh kepercayaan untuk tidak saling mengganggu. (Mulyana, 2004: 126)
Setting front pribadi terdiri dari alat-alat yang dianggap khalayak sebagai perlengkapan yang dibawa aktor ke dalam setting, misalnya dokter diharapkan mengenakan jas dokter dengan stetoskop menggantung dilehernya. Setting merupakan situasi fisik yang harus ada ketika aktor melakukan pertunjukan, misalnya seorang dokter bedah memerlukan ruang operasi, seorang sopir taksi memerlukan kendaraan.
Dalam perspektif Goffman unsur penting lainnya adalah pandangan bahwa interaksi mirip dengan upacara keagamaan yang sarat dengan berbagai ritual, aspek-aspek “remeh” dalam perilaku yang sering luput dari perhatian orang merupakan bukti-bukti penting, seperti kontak mata antara orang-orang yang tidak saling mengenal ditempat umum.
Karakteristik
Dramaturgi