TERIMA KASIH
RENCANA PENAMBANGAN TAHUN 2018
RENCANA PENAMBANGAN TAHUN 2017
RENCANA PENAMBANGAN TAHUN 2016
RENCANA REKLAMASI TAMBANG BATUBARA DI PT. REM, KALIMANTAN TENGAH
RENCANA PENAMBANGAN TAHUN 2015
RENCANA PENAMBANGAN TAHUN 2014
METODOLOGI
Peraturan Pemerintah No. 07 Tahun 2014
ANTON YUDI U. PUTRA
Kegiatan penatagunaan lahan meliputi pengaturan permukaan lahan (regrading), penebaran top soil, dan pengendalian erosi dan pengelolaan air. Setelah pit penambangan selesai dilakukan backfilling, selanjutnya area tersebut akan dikelola untuk revegetasi. Kegiatan awal dalam pengelolaan lahan ini adalah pengaturan permukaan lahan (regrading). Tebal tanah yang dilakukan regrading secara umum 30 cm. Selama 5 tahun, luas areal tapak tambang yang ditata sebesar 114,8 Ha. Selain area tapak tambang, disposal overburden dan top soil, kolam pengendapan yang sudah tidak terpakai juga dilakukan penataan. Sehingga total area yang ditata selama 5 tahun sebesar 117,38 hektar. Pada area tapak tambang, material yang digunakan untuk pengisian kembali lubang bekas tambang (backfilling) merupakan material penutup (Overburden dan Interburden) dari kemajuan penambangan pada section yang sedang berjalan. Berikut jumlah material backfill yang ditangani.
JENIS TANAMAN REVEGETASI
JARAK TANAM
- Lahan yang akan direklamasi
- Teknik dan peralatan yang akan digunakan
- Penatagunaan lahan
- Revegetasi
- Pekerjaan sipil peruntukan lahan pasca tambang
- Rencana pemanfaatan lubang bekas tambang
- Pemeliharaan
Void akhir akan dimanfaatkan sebagai kolam penampungan air, budidaya ikan dan area pemancingan.
Untuk kolam penampungan air, pekerjaan sipil yang dilakukan antara lain pembuatan katup saluran air masuk dan keluar void, pembuatan jalan pantau/akses mengelilingi void, pembuatan drainase sekeliling void, dan penyiapan dermaga pemancingan, gazebo, dan keramba pembenihan untuk keperluan area pemancingan.
PENDAHULUAN
- Setiap kegiatan industri selalu menimbulkan dampak positif maupun dampak negatif. Termasuk sebagai dampak positif kegiatan industri pertambangan adalah sumber devisa negara, sumber pendapatan asli daerah (PAD), membuka lahan pekerjaan dan sebagainya. Sedangkan dampak negatif dapat berupa bahaya kesehatan bagi masyarakat sekitar areal pertambangan, kerusakan lingkungan hidup dan sebagainya.
- Untuk meminimalisir dampak negatif tersebut, khususnya terkait dengan kerusakan lingkungan hidup, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 tentang Reklamasi dan Pascatambang, setiap pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) diwajibkan untuk mengembalikan tanah sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan bahaya penyakit atau bahaya lainnya, antara lain melalui kegiatan Reklamasi. Reklamasi adalah kegiatan yang bertujuan memperbaiki menata kegunaan lahan yang terganggu sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan agar dapat berfungsi dan berdaya guna sesuai peruntukannya.