Introducing
Your new presentation assistant.
Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.
Trending searches
Virus dan bakteri yang menyebabkan URI pada kucing sangat menular. Kucing yang terinfeksi akan menularkan melalui partikel-partikel yang terdapat pada air liur atau cairan dari hidung atau mata dan sekresi pernapasan yang ditularkan melalui bersin, vomit yang terkontaminasi atau melalui penanganan yang tidak higienis.
Bisa juga melalui paparan dengan lingkungan dan benda-benda yang telah terkontaminasi dengan sekresi infeksius seperti mangkuk makanan dan air, kotak pasir atau alas tidur.
Infeksi primer terjadi paling sering diantara anak kucing dan kucing remaja, karena antibodi maternal dari induk sudah menurun pada umur sekitar 8 minggu. Namun, kucing yang divaksinasi tetap beresiko karena vaksin FHV-1, hanya memberikan kekebalan parsial terhadap tanda-tanda klinis dan tidak ada perlindungan terhadap reaktivasi / pelepasan.
1. Viral :
- FHV (Feline Herpes Virus)
- FRV (Feline Rhinotracheitis Virus)
- FCV (Feline Calici Virus)
2. Bacterial : - Chlamydophilla felis
- Bordetella bronchiseptica
- Mycoplasma spp.
3. Jamur : - Aspergillous spp.
FHV-1 relatif tidak stabil di lingkungan, virus herpes dapat bertahan hidup kurang dari 18 jam diluar tubuh host. Ini rentan terhadap sebagian besar desinfektan, antiseptic dan deterjen
Herpesvirus dan Calicivirus berperan sekitar 90% pada penyakit infeksi saluran pernapasan atas pada kucing.
Penyakit ini dapat menyebabkan carrier pada kucing yang pernah terinfeksi dan genetik pada kucing betina kepada anak kucing yang baru lahir.
“ The typical upper respiratory infections involves the nose and throat…”
Dalam kebanyakan kasus, diagnosa penyakit infeksi saluran pernapasan atas didasarkan pada tanda-tanda klinis yang khas.
• Cytology (inclusion bodies) - rarely to find
• IFA (virus antigen) FHV - sensitive and specific
• PCR - very sensitive
• Virus isolation (cell culture)
Jika penyakit saluran pernapasan atas ini disebabkan oleh virus, virus penyebab spesifik biasanya dapat diidentifikasi dengan mengumpulkan sampel sel dan mengeluarkan cairan dari hidung, mata atau tenggorokan.
• Mainly in kitten og 6-12 weeks
• Often after vaccinations
• Usually intermittent, often with fever
• Mostly self-limiting
• VSFCD
• Recently described syndrome
(Pedersen et al,. 2000)
• Severe systemic hemorrhagic fever
• High mortality
• No protection by common vaccines
• Ulceration pows
• Facial edema
Feline calicivirus (FCV) adalah pathogen yang sangat menular dengan distribusi yang luas pada populasi kucing. FCV adalah anggota dari famili Caliciviridae, genus Vesivirus; Caliciviridae termasuk pathogen penting salah satu penyebab paling umum gastroenteritis (Green at al,. 2000)
Meskipun infeksi virus tidak merespon obat antibakteri, obat antibakteri spectrum luas dapat diberikan dalam upaya untuk mencegah infeksi bakteri sekunder dari komplikasi penyakit, terutama pada kitten.
discharge, saliva (few days
up to life-long period)
- Indirect transmission
possible
and lymphoepithelial
tissue continuous virus
shedding
Infeksi saluran pernapasan atas yang khas melibatkan hidung dan tenggorokan, menyebabkan gejala seperti bersin, hidung tersumbat, konjungtivitis (radang selaput yang melapisi kelopak mata) dan keluarnya cairan dari hidung (nasal discharge) atau mata (ocular discharge). Infeksi FVR dan FCV juga bias menyebabkan ulcer pada mulut.
Dalam kasus yang parah, kucing akan mengalami kesulitan bernapas. Sebagian besar kasus URI pada kucing berlangsung sekitar 7-10 hari.
Karena kucing dengan penyakit infeksi pernapasan akan mengalami penurunan indera penciuman, maka menyebabkan nafsu makan menurun. Untuk itu pemberian stimulan nafsu makan dan pemberian pakan kaleng dengan aroma yang menyengat akan meningkatkan nafsu amakannya.
FCV juga terkait dengan gingivitis atau stomatitis kronis. Penyakit yang baru-baru ini mucul Virulent Systemic Feline Calicivirus (VS-FCV) menunjukkan tingginya tingkat kematian, lesi kulit ulseratif dan penyakit kuning.
Gejala lain yang kurang spesifik dari infeksi saluran pernapasan atas termasuk anoreksia, lesu, demam, pembesaran getah bening dan blepharospasm (menyipitkan mata).
Kebanyakan kucing dengan penyakit infeksi saluran pernapasan atas tanpa komplikasi dapat diterapi secara simtomatis.
Infeksi FHV-1 okular pada periode neonatal, sebelum pembukaan kelopak mata, dapat menyebabkan penumpukan mucopurulent di belakang kelopak mata yang tertutup.
Ini menyebabkan kerusakan kornea yang luas dan ruptur pada kasus yang berat. Pengobatan terdiri dari pembukaan prematur fisura palpebra dan irigasi permukaan ocular
Adanya ulcus kornea dendritik dianggap patognomonis untuk infeksi FHV-1. Infeksi FHV-1 pada sel epitel kornea pada infeksi primer akut menyebabkan ulserasi kornea, yang biasanya bermanifestasi sebagai defek epitel linear atau bercabang.
FHV-1 adalah anggota subfamily Alphaherpesvirinae. Ini adalah virus DNA beruntai ganda yang dicirikan oleh siklus replikasi singkat, penyebaran sel-sel yang cepat, kecenderungan untuk menginduksi lisis sel, dan ganglia sensorik dari inang mereka
Mode of action
• Nucleoside analogue
• Interferes with DNA-replication of herpes viruses
• Is only activated in herpes infected cells
Dosage
• 10 mg/kg q 8 h SC, IV, PO (or topical application)
Side effects
• Low toxicity (damage of renal tubules)
• Local irritation if injected
Symblepharon dapat menyebabkan masalah mata yang signifikan termasuk ketidakmampuan untuk berkedip, destruksi duktus kelenjar lakrimal (dengan hasil keratokonjungtivitis sicca fungsional), dan konjungtivalisasi kornea yang mengarah kepada kebutaan.
FHV-1 adalah penyebab utama konjungtivitis
akut dan kronis.
Pada infeksi primer, konjungtivitis akut terjadi bersamaan dengan rhinotracheitis, setelah masa inkubasi 2-6 hari.
Konjungtivitis biasanya bilateral, dengan tanda-tanda hiperemia, pengeluaran cairan serous.
Area ulcus konjungtiva dapat berkembang sekunder akibat nekrosis epitel yang
disebabkan oleh virus. Dalam sebagian
besar kasus, tanda-tanda klinis sembuh
10-20 hari pasca infeksi.
Idoxuridine (Virexen®)
• 0,1% eye drops
• 0,5% eye ointment
• Good efficacy against FHV in vitro
• Tolerated very well by cats
• Relatively inexpensive
(formulated by pharmacy)
• Every 4 hours day & night
• Local treatment (eye)
- Acyclovir
- Trifluridine (good)
- Vidarabine
- Idoxuridine (the best)
- Cidofovir
• Systemic treatment
- Acyclovir
- Valacyklovir
- Famcyclovir
- Interferon-ω
- Specific antibodies (Feliserin®)
- L-lysine
Feline Herpesvirus-1 (FHV-1) merupakan penyebab utama morbiditas pada kucing. Setelah terpapar oleh virus ini, hampir semua kucing menjadi terinfeksi secara terus menerus.
Secara klinis, anggota subfamili ini cenderung menyebabkan penyakit litik akut yang diikuti oleh periode latensi dan pernyakit terpapar intermitten.
• Amino acid (analogue of arginine)
• Active in vitro (Maggs et al,. 2000)
• In acute FHV infection => less severe clinical signs (Stiles et al,. 2002)
• In chronic FHV infection => reduced risk of reactivation (Maggs et al,. 2003)
• Decreased replication in vitro (via arginine antagonism)
• Clinical study :
- Conjunctivitis (young cats)
- Shedding (adult cats)
• no side effects
• cheap
• 250-500 mg/cat q 12 h PO
• Productive as food supplement
Antiviral effect => specific virus neutralizing antibodies
Dosage :
- For prophylaxis single injection
- For treatment 3 x SQ (3 consecutive days)
Spectrum => parvovirus, herpesvirus, calicivirus
Side effect => anaphylactic reaction in cats (repeated application)
Excretions : by ocular and nasal discharge, saliva
( 1 to 3 week period)
Transmission : - generally direct
- Indirect transmission possible
Tenacity : less stable in the environment
(up to 24 hours)
Carrier state : virus persist in ganglion without
shedding
Period of shedding (1 to 2 weeks)
after immunosuppression
- Acyclovir
- Curcuma (FCT)
- Vit B-compleks
- Bromhexin Hcl
Theosal
- Furosemide
- Dexametashone (dan atau tanpa)
Dosis disesuaikan dengan berat badan pasien