Introducing
Your new presentation assistant.
Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.
Trending searches
ANTIBODY MONOKLONAL
Antibodi monoklonal adalah antibodi monospesifik yang dapat mengikat satu epitop saja.Antibodi monoklonal ini dapat dihasilkan dengan teknik hibridoma. Sel hibridoma merupakan fusi sel dan sel. Pembuatan sel hibridoma terdiri dari tiga tahap utama yaitu imunisasi, fusi, dan kloning. Imunisasi dapat dilakukan dengan imunisasi konvensional, imunisasi sekali suntik intralimpa, maupun imunisasi in vitro. Fusi sel ini menghasilkan sel hibrid yang mampu menghasilkan antibodi seperti pada sel limpa dan dapat terus menerus dibiakan seperti sel myeloma. Frekuensi terjadinya fusi sel ini relatif rendah sehingga sel induk yang tidak mengalami fusi dihilangkan agar sel hasil fusi dapat tumbuh.
Cara Membuat Antibody Monoklonal :
Pengertian dan Fungsi
1. FAUDZI ATH THO A (19)
2. INTAN LUSIANA D (22)
3. KHOIROTHUNISA (24)
4. MAHARANI R.M (27)
5. MARFU'AH NUR C (28)
Cara Pemberian Insulin
Jenis
Kegunaan Antibody Monoklonal :
a. Mendeteksi kandungan HCG dalam urin wanita hamil.
b. Mengikat racun dan menonaktifkannya.
c. Mencegah penolakan jaringan terhadap sel hasil transplantasi jaringan lain.
d. Mengidentifikasi agen infeksi
e. Mengidentifikasi tumor,antigen, dan antibody auto
f. Mengukur protein dan level drug pada serum
g. Mengidentifikasi sel spesifik yang terlibat dalam respon kekebalan dan mengkuantifikasi hormone.
BIOTEKNOLOGI dalam BIDANG KESEHATAN
Pengertian
Insulin adalah hormon utama yang mengendalikan glukosa dari darah ke dalam sebagian besar sel (terutama sel otot dan lemak, tetapi tidak pada sel sistem saraf pusat). Oleh karena itu, kekurangan insulin atau kekurangpekaan reseptor-reseptor memainkan peran sentral dalam segala bentuk diabetes mellitus.
Fungsi
a. Membantu pembakaran dan penyerapan glukosa oleh sel badan
b. Mengimbangkan paras glukosa didalam darah dan mencegah kencing manis.
c. Membantu sel menyimpan tenaga dalam bentuk glukosa didalam hati
d. Membantu proses penyimpanan glukosa berlebihan dalam bentuk lemak didalam hati.
terima kasih ^_^
Cara kerja terapi gen :
1. Menambahkan gen yang sehat pada sel yang memiliki gen cacat atau tidak lengkap.
2. Menghentikan aktivitas gen kanker (onkogenes). “ gen kanker merupakan hasil mutasi dari sel normal, yang menyebabkan sel tersebut membelah secara liar menjadi kanker.
3. Menambahkan gen tertentu pada sel kanker sehingga lebih peka terhadap kemoterapi maupun radiasi, ataupun menghalangi kerja gen yang dapat membuat sel kanker kebal terhadap obat-obatan kemoterapi.
4. Menambahkan gen tertentu sehingga sel-sel kanker lebih mudah dikenali dan dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh.
5. Menghentikan gen yang berperan dalam pembentukan jaringan pembuluh darah baru (anginogenesis)
6. Memberikan gen yang mengaktifkan protein toksik tertentu pada sel kanker.
Terapi gen ini meliputi
tiga bagian yaitu
a. Imunoterapi : menggunakan virus termodifikasi untuk menstimulir sistem imun tubuh sehingga mampu mengalahkan sel kanker
b. Viroonkolitik : prinsip teknik ini yaitu virus bereplikasi bersama sel kanker hingga mampu membunuh sel kanker tersebut
c. Transfer gen : prinsip teknik ini yaitu dengan memperkenalkan gen baru ke dalam sel kanker atau mengelilingi sel kanker diharapkan dapat menghentikan atau bahkan menghancurkan sel kanker tersebut.
Pendekatan terapi gen
yang berkembang adalah :
1. Menambahkan gen-gen normal ke dalam sel yang mengalami ketidaknormalan.
2. Melenyapkan gen abnormal dengan gen normal dengan melakukan rekombinasi homolog.
3. Mereparasi gen abnormal dengan cara mutasi balik selektif, sedemikian rupa sehingga akan mengembalikan fungsi normal gen tersebut.
4. Mengendalikan regulasi ekspresi gen abnormal tersebut
Terapi gen adalah suatu teknik terapi yang digunakan untuk memperbaiki gen-gen mutan (abnormal/cacat) yang bertanggung jawab terhadap terjadinya suatu penyakit. Pada awalnya, terapi gen diciptakan untuk mengobati penyakit keturunan (genetik) yang terjadi karena mutasi pada satu gen.
Berdasarkan sel target yang digunakan, terapi gen dibedakan dalam dua tipe utama, yaitu Somatik dan Germ-line. Modifikasi gen yang tidak melewati keturunan disebut dengan terapi gen somatik sedangkan modifikasi gen yang mencakup sel reproduksi adalah terapi gen Germ-line.
Interferon-interferon dapat meningkatkan sistim imun dalam banyak cara-cara, mereka digunakan untuk banyak penyakit-penyakit yang melibatkan sistim imun. Contohnya:
• Interferon alfa-2a (Roferon-A) disetujui oleh FDA untuk merawat hairy cell leukemia, AIDS-related Kaposi's sarcoma, dan chronic myelogenous leukemia.
• Interferon alfa-2b disetujui untuk perawatan dari hairy cell leukemia, malignant melanoma, condylomata acuminata, AIDS-related Kaposi's sarcoma, hepatitis C kronis, dan hepatitis B kronis.
• Ribavirin dikombinasikan dengan interferon alfa-2b, interferon alfacon-1 (Infergen), pegylated interferon alfa-2b, atau pegylated interferon alpha-2a, semua disetujui untuk perawatan dari hepatitis C kronis.
• Interferon beta-1b (Betaseron) dan interferon beta-1a (Avonex) disetujui untuk perawatan dari multiple sclerosis.
• Interferon alfa-n3 (Alferon-N) disetujui untuk perawatan dari kutil-kutil genital dan perianal yang disebabkan oleh human papillomavirus (HPV).
• Interferon gamma-1B (Actimmune) disetujui untuk perawatan dari penyakit granulomatous kronis, dan osteopetrosis yang parah dan berbahaya.
Terdapat tiga kelas interferon yaitu, alfa, beta, dan gamma.
• Interferon-α alfa dihasilkan oleh leukosit dan berperan sebagai molekul anti-viral. Penggunaan interferon-α untuk perawatan penderita hepatitis B dan hepatitis C dapat menginduksi hipotiroidisme atau hipertiroidisme, tiroiditis maupun disfungsi kelenjar tiroid. IFN-alfa memiliki efek anti-proliferatif dan anti-fibrosis pada sel mesenkimal.
• Interferon-betaβ dihasilkan oleh fibroblas dan dapat bekerja pada hampir semua sel di dalam tubuh manusia.
• Interferon-gammaγdihasilkan oleh limfosit sel T pembantu dan hanya bekerja pada sel-sel tertentu, seperti makrofaga, sel endotelial, fibroblas, sel T sitotoksik, dan limfosit B.
Pembuatan Antibiotik
a. Mikroorganisme penghasil antibiotic dikembangbiakkan
b. Mikroorganisme dipindahkan kee dalam bejana fermentasi yang menyerupai tangki besar. Di tempat ini mikroorganisme dipacu dengan lingkungan yang cocok agar berkembang biak secara cepat.
c. Dari cairan biakan itu, antibiotic diekstraksi dan dimurnikan, selanjutnya diuji dengan urutan :
1. Zat diuji dalam tabung reaksi, apakah dapat mematikan kuman atau tidak.
2. Kemudian zat diujikan pada hewan percobaan, termasuk diteliti efek sampingnya.
3. Jka ternyata aman, obat ini dapat diujikan pada sekelompok orang dengan pengawasan ketat para ahli.
4. Jika berhasil barulah diujikan pada orang sakit dan selanjutnya dipasarkan.
Pengertian
Interferon adalah hormon berbentuk sitokina berupa protein berjenis glikoprotein yang disekresi oleh sel vertebrata karena akibat rangsangan biologis, seperti virus, bakteri, protozoa, mycoplasma, mitogen, dan senyawa lainnya. Sejarah penemuan interferon dimulai pada tahun 1954 ketika Nagano dan Kojima menemukannya pada virus di kelinci. Tiga tahun kemudian Isaacs dan Lindenmann berhasil mengisolasi molekul yang serupa dari sel ayam dan molekul tersebut disebut interferon.
Pembuatan Insulin oleh Manusia
Pengertian
Antibiotika adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri.
Ada enam kelompok antibiotika dilihat dari target atau sasaran kerjanya :
a) Inhibitor sintesis dinding sel bakteri, mencakup golongan Penicillin, Polypeptide dan Cephalosporin, misalnya ampicillin, penicillin G.
b) Inhibitor transkripsi dan replikasi, mencakup golongan Quinolone, misalnya rifampicin, actinomycin D, nalidixic acid.
c) Inhibitor sintesis protein, mencakup banyak jenis antibiotik, terutama dari golongan Macrolide, Aminoglycoside, dan Tetracycline, misalnya gentamycin, chloramphenicol, kanamycin, streptomycin, tetracycline, oxytetracycline.
d) Inhibitor fungsi membran sel, misalnya ionomycin, valinomycin.
e) Inhibitor fungsi sel lainnya, seperti golongan sulfa atau sulfonamida, misalnya oligomycin, tunicamycin; dan.
f) Antimetabolit, misalnya azaserine.
Efek-efek sampingan lain yang mungkin terjadi dengan semua interferon-interferon dan yang mugkin disebabkan oleh dosis-dosis yang lebih tinggi adalah:
• kelelahan,
• diare,
• mual,
• muntah,
• nyeri perut,
• sakit-sakit persendian,
• nyeri tulang belakang, dan
• dizziness.
Pengertian
Vaksin adalah sediaan yang mengandung zat antigenik yang mampu menimbulkan kekebalan aktif dan khas pada manusia.
Vaksin dapat dibuat dari bakteri, riketsia atau virus dan dapat berupa suspense organisme hidup atau inaktif atau fraksifraksinya atau toksoid.
Prinsip pembuatan vaksin :
a. Memisahkan gen-gen dari organisme penyebab penyakit yang berperan menghasilkan antigen yang merangsang limfosit untuk menghasilkan antibody.
b. Menyisipkan gen-gen yang telah diisolasi tersebut ke tubuh organism yang kurang pathogen
c. Mengulturkan organism hasil rekayasa sehingga menghasilkan antigen dalam jumlah banyak
d. Mengekstraksi antigen yang kemudian digunakan sebagai vaksin.
1. Pengisolasian Vektor (plasmid E.coli) dan DNA Pengkode Insulin.
2. Penyelipan DNA Insulun ke dalam vektor(plasmid cell)
3. Pemasukan Plasmid Rekombinan ke dalam Sel E.Coli
4. Pengklonan Sel yang mengandung Plasmid Rekombinan
5. Indentifikasi Klon Sel yang Membawa Gen Insulin
6. Pemproduksian dalam Skala Besar
Macam-macam vaksin
1. Vaksin Hepatitis A Vaksin ini berguna untuk melindungi dari penyakit hepatitis A.
2. Vaksin Hepatitis B Vaksin ini berguna untuk mrncegah penyakit Hepatitis B.
3. Vaksin Polio Vaksin ini berguna untuk melindungi dari penyakit polio yang menyebabkan kelumpuhan.
4. Vaksin Campak Vaksin ini berguna untuk mencegah penyakit campak.
5. Vaksin PCV ( Pneumococcal Conjugate Vaccine ) Vaksin ini berguna untuk melindungi dari penyakit Invasive Pneumococcal Disease ( IPD )
6. Vaksin Hibvaksin Vaksin ini berguna untuk melindungi dari serangan meningitis,pneumonia, dan epiglotitis.
7. Vaksin MMR ( Mumps, Measles, Rubella ) Vaksin ini berguna untuk melindungi dari campak, gondongan, dan rubella ( campak Jerman).
8. Vaksin Influenza Vaksin ini berguna untuk melindungi dari kemungkinan flu berat ( Virus Influenza ).
9. Vaksin Varicella Vaksin ini berguna untuk melindungi dari penyakit cacar air.
10. Vaksin HPV ( Human Papilloma Virus ) Vaksin ini berguna untuk melindungi dari virus Human Papilloma ( penyebab kanker serviks ).
11. Vaksin BCG ( Bacillus Calmette Guerin ) Vaksin ini berguna untuk mencegah penyakit TBC.
12. Vaksin DPT ( Difteri, Pertusis, Tetanus ) Vaksin ini berguna untuk melindungi dari Difteri ( infeksi tenggorokan dan saluran pernafasan yang fatal ) , Pertusis ( batuk rejan) dan Tetanus .
13. Vaksin Tifoid Vaksin jni berguna untuk melindugi dari penyakit tifus.