Introducing 

Prezi AI.

Your new presentation assistant.

Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.

Loading…
Transcript

Soeharto mengantarkan Indonesia ke Swasembada Pangan

19-20 September 1966

menanggapi baik usaha pemerintah Indonesia bahwa devisa eksportnya akan digunakan untuk pembayaran utang yang selanjutnya akan dipakaiuntuk mengimport bahan-bahan baku.

Kerja sama Luar Negeri

dicapai kesepakatan :

- utang utang Indonesia yang seharusnya dibayar tahun 1968 ditunda pembayarannya hingga tahun 1972 - 1979

- Utang utang Indonesia yang seharusnya dibayar tahun 1969 dan 1970 di pertimbangkan untuk di tunda juga pembayarannya.

Pemerintah mengikuti perundingan - perundingan dengan negara - negara kreditor

keadaan ekonomi Indonesia pasca Orde Lama sangat parah, hutangnya mencapai 2,3 - 2,7 Miliar. sehingga pemerintah Indonesia meminta negara-negara Kreditor untuk dapat menunda pembayaran kembali utang Indonesia .

bertujuan untuk membicarakan kebutuhan Indonesia akan bantuan luar negeri serta kemungkinan pemberian bantuan dengan syarat lunak yang selanjutnya dikenal dengan IGGI ( Inter Governmental Group for Indonesia ) . Melalui pertemuan itu pemerintah Indonesia berhasil mengusahakan bantuan luar negeri. Indonesia mendapatkan penangguhan dan keringanan syarat-syarat pembayaran utangnya.

23-24 Februari 1967

Diawal Orde Baru, Soeharto berusaha keras membenahi ekonomi Indonesia yang terpuruk, dan berhasil untuk beberapa lama. Kondisi ekonomi Indonesia ketika Pak Harto pertama memerintah adalah keadaan ekonomi dengan inflasi sangat tinggi 650% . Karena adanya krisis moneter dan peristiwa politik dalam negeri yang mengganggu perekonomian menyebabkan Orde Baru runtuh.

Dampak Positif Kebijakan Ekonomi Orde Baru

langkah-langkah pelaksanaan penyelamatan tersebut ditumpuh dengan cara

Langkah yang diambil Kabinet AMPERA pada Tap MPRS

REHABILITASI

Untuk melaksanakan langkah langkah penyelamatan tersebut, maka ditempuh cara :

1. Mengadakan operasi Pajak

2. Cara pemungutan pajak baru bagi pendapatan perorangan dan kekayaan dengan menghitung pajak sendiri dan menghitung pajak orang lain

3. penghematan pengeluaran pemerintah, serta menghapuskan subsidi bagi perusahaan negara

4. membatasi kredit bank dan menghapuskan kredit impor.

Program Stabilitasi dilakukan dengan cara membendung laju inflasi

Program Rehabilitasi dilakukan dengang berusaha memulihkan kemampuan berproduksi

'tindakan atau proses mengurangi tata kerja yang serba lamban dan rumit agar tercapai hasil dengan lebih cepat', sedangkan deregulasi bermakna 'tindakan atau proses menghilangkan atau mengurangi segala aturan'. Perlu diingat bahwa pada kedua bentuk itu sudah terkandung makna tindakan.

DEBIROKRATISASI untuk memperlancar kegiatan perekonomian

Mendobrak kemacetan ekonomi

dan memperbaiki sektor-sektor yang menyebabkan kemacetan

Berorientasi pada kepentingan produsen kecil.

STABILITASI

1. Pertumbuhan Ekonomi pemerintah terencana dengan baik dan hasilnya dapat terlihat secara konkrit.

2. Indonesia mengubah Status negara, dari pengimpor beras terbesar menjadi bangsa yang memenuhi kebutuhan beras sendiri ( Swasembada Beras )

3. Penurunan angka kemiskinan yang diikuti dengan perbaikan kesejahteraan rakyat.

4. Penurunan angka kematian bayi dan angka partisipasi pendidikan dasar yang semakin meningkat

Dampak negatif Kebijakan Ekonomi Orde Baru

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF

KEBIJAKAN EKONOMI ORDE BARU

PEMBANGUNAN NASIONAL

Titik beratnya pada sektor pertanian dan industri. Indonesia memiliki kondisi ekonomi yang cukup baik dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata 6,8 % per tahun.

Posisi perdagangan luar negeri memperlihatkan gambaran yang menggembirakan. Peningkatan ekspor lebih baik dibanding sebelumnya

PELITA V (1 April 1989 sampai 31 Maret 1994 )

Terjadinya resesi pada awal tahun 1980 yang berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia . Pemerintah akhirnynya mengeluarkan kebijakan moneter dan fisikal sehingga kelangsungan pembangunan ekonomi dapat di pertahankan

menitik beratkan pada sektor pertanian dan industri yang dapat menghasilkan mesin industri sendiri.

PELITA IV ( 1 April 1984 sampai 31 maret 1989 )

1. Pelita I (1 April 1969 sampai 31 Maret 1974 )

2. Pelita II ( 1 April 1974 sampai 31 Maret 1979)

3. Pelita III ( 1 April 1979 sampai 31 Maret 1984)

4. Pelita IV ( 1 April 1984 sampai 31 Maret 1989)

5. Pelita V ( 1 April 1989 sampai 31 Maret 1994)

6. Pelita VI ( 1 April 1994 sampai 31 Maret 1999)

Selama Orde Baru terdapat 6 Pelita ( Pembangunan Lima Tahun )

1. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju kepada terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

2. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.

3. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.

Isi Trilogi Pembangunan :

Pedoman pembangunan nasionalnya adalah Trilogi pembangunan dan Delapan Jalur Pemerataan.

Inti dari kedua pedoman tersebut adalah Kesejahteraan bagi semua lapisan masyarakat dalam suasana politik dan ekonomi yang stabil

Arah dan kebijaksanaan ekonominya adalah pembangunan pada segala bidang.

Pembangunan Nasional ini bertujuan untuk terciptanya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 .

- Pemerataan Pemenuhan Kebutuhan Pokok Rakyat, khususnya sandang,pangan,dan perumahan

- Pemerataan Pembagian pendapatan

- Pemerataan kesempatan Kerja dan

- Pemerataan Berusaha

- Pemerataan Kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan kaum perempuan

- Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air

- Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan

Pembangunan masih berdasarkan Trilogi Pembangunan dengan Penekanan lebih menonjolpada segi pemerataan, yang dikenal dengan 8 Jalur Pemerataan yaitu :

PELITA III ( 1 April 1979 sampai 31 Maret 1984 )

1. Jangka panjang mencakup 25 sampai 30 tahun

2. Jangka pendek mencakup periode 5 tahun ( Pelita/ Pembangunan Lima Tahun )

Pelaksanaanya pembangunan nasional dilakukan secara bertahap yaitu,

Titik Beratnya masih pada pembangunan pada sektor ekonomi yang berkaitan dengan Industri dan Pertanian serta pembangunan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai pendukungnya.

Sektor ekonomi dipandang sebagai penggerak utama pembangunan

PADA PERIODE INI TERJADINYA KRISIS MONETER yang melanda negara-negara Asia

PELITA VI ( 1 April 1994 sampai 31 Maret 1999 )

Pelaksanaan Pelita II cukup berhasil pertumbuhan ekonomi rata-rata mencapai 7% pertahun. Pada Awal pemerintahan Orde Baru Laju inflasi mencapai 60% dan pada akhir Pelita I laju Inflasi menurun menjadi 47%, Selanjutnya pada tahun keempat Pelita II, inflasi Turun menjadi 9,5%

Sasaran Utama : Tersedianya pangan,sandang,perumahan, sarana dan prasarana,mensejahterakan rakyat dan memperluas kesempatan Kerja.

PELITA II ( 1 April 1974 sampai 31 Maret 1979 )

Titik Berat Pelita I : Pembangunan bidang Pertanian sesuai dengan tujuan untuk mengejar keterbelakangan ekonomi melalui proes pembaruan bidang pertanian, karena mayoritas penduduk Indonesia masih hidup dari hasil Pertanian

Sasaran Pelita I : Pangan Sandang, Perbaikan prasarana, perumahan rakyat, perluasan lapangan kerja , dan kesejahteraan rohani.

Tujuan : Untuk meningkatkan taraf hidup rakyat dan sekaligus meletakkan dasar-dasar bagi pembangunan dalam tahap berikutnya.

PELITA I ( 1 April 1969 sampai 31 Maret 1974 )

Tujuan dan Arah Pembangunan Nasional

Pelaksanaan pembangunan Nasional

Keadaan Ekonomi yang kacau sebagai peninggalan masa Demokrasi Terpimpin, pemerintah menempuh cara :

1. Mengeluarkan ketetapan MPRS No. XXIII / MPRS / 1966 tentang pembaruan kebijakan ekonomi, keuangan dan pembangunan.

2. MPRS mengeluarkan garis program pembangunan , yakni program penyelamatan, program stabilitas dan rehabilitasi, serta program pembangunan.

3. Program pemerintah diarahkan pada upaya penyelamatan ekonomi nasional .

karena adanya inflasi maka pemerintah pada masa orde baru menempuh cara :

1. Stabilisasi dan Rehabilitasi Ekonomi

2. Kerja Sama Luar Negeri

3. Pembangunan Nasional

PRIORITAS UTAMA PEMERINTAH ADALAH MEMERANGI ATAU MENGENDALIKAN HIPERINFLASI DAN MENYELESAIKAN HUTANG LUAR NEGERI

HIPERINFLASI, DALAM ILMU EKONOMI, ADALAH INFLASI YANG TIDAK TERKENDALI, KONDISI KETIKA HARGA-HARGA NAIK BEGITU CEPAT DAN NILAI UANG MENURUN DRASTIS

KONDISI EKONOMI

Emil Salim - Mantan perdana Menteri

" Kondisi ekonomi Indonesia ketika Pak Harto pertama memerintah adalah keadaan ekonomi dengan inflasi sangat tinggi, 650% setahun,"

Sistem Perekonomian

I N D O N E S I A

Masa Orde Baru

Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Soeharto . Surat Perintah Sebelas Maret ( SUPERSEMAR ) adalah dasar legalitas dimulainya masa pemerintahan orde baru. Berlangsung dari tahun 1966 - 1998. pada tahun 1968 Soeharto resmi dilantik oleh MPR untuk masa jabatan 5 tahun sebagai presiden.

salah satu kebijakan pertama yang dilakukannya adalah mendaftarkan Indonesia sebagai anggota PBB lagi.

ORDE BARU

Learn more about creating dynamic, engaging presentations with Prezi