Introducing
Your new presentation assistant.
Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.
Trending searches
Konflik yang terjadi antara Jepang dan China terkait sengketa kepulauan senkaku, konflik yang belum dapat terselesaikan ini membawa pengaruh terhadap hubungan diplomasi kedua Negara tersebut. Kedua Negara tersebut baik China maupun Jepang tetap bertahan pada pendirian mereka masing-masing. Atas deksripsi yang telah secara singkat tergambar diatas, penelitian ini akan melihat perubahan atau pengaruh yang terjadi akibat sengketa kepulauan senkaku terhadap hubungan diplomasi kedua Negara tersebut.
Konsep keamanan ini dapat dilihat sebagai pengaruh dari masing-masing posisi ekstrem antara kekuatan dan perdamaian. Analisis keamanan memerlukan suatu cara pandang yang menempatkan negara dan sistem ke dalam sebuah hubungan timbal balik yang saling menguntungkan dimana negara sebagian terbentuk dengan sendirinya dan sebagian lain dibentuk oleh lingkungan anarki yang kompetitif dan sengit. . Menurut Barry Buzan dalam bukunya yang berjudul : People State and Fear: An Agenda for International Security Studies in Post Cold War Era, bahwa keamanan yang dimaksud di dalam pendekatan ini tidak sebatas pada keamanan saja, tetapi mencakup keamanan militer, politik, ekonomi, sosial dan lingkungan.
Jepang dan China saling menjaga keamanan negaranya, keduanya meningkatkan keamanan politik di lima tahun kedepan.
Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk melihat atau mengetahui pengaruh yang diberikan dari sengketa kepulauan senkaku terhadap hubungan diplomasi antara china dan jepang.
Morgenthau menyatakan bahwa kepentingan setiap negara adalah mengejar kekuasaan, yaitu apa saja yang bisa membentuk dan mempertahankan pengendalian suatu negara atas negara lain. Hubungan kekuasaan atau pengendalian ini bisa diciptakan melalui teknik-teknik paksaan maupun kerjasama. Menurut Morgenthau, dari tujuan-tujuan umum ini para pemimpin suatu negara bisa menurunkan kebijaksanaan-kebijakasanaan spesifik terhadap negara lain
Kepulauan Senkaku memiliki sumber daya alam yang sangat banyak,dan hal itulah yang menyebabkan mengapa kedua negara Jepang dan China sama- sama bersikeras untuk mempertahankannya. Hal ini terbukti ketika belum diadakannya dan dipublikasikannya penelitian tentang kandungan sumber daya alam di kepulauan Senkaku, kepulauan tersebut tidak pernah sekalipun disorot baik oleh berita maupun negara-negara disekitarnya, termasuk juga AS. Kepulauan Senkaku dianggap sebagai sebuah kepulauan yang tidak berpenghuni dan tidak mempunyai makna apa-apa. Namun setelah dipublikasikannya sebuah penelitian tentang adanya sumber daya alam yang sangat banyak terutama minyak bumi yang ada di kepulauan Senkaku pada tahun 1970, maka pada saat itulah awal terjadinya sengketa antara negara - negara yang ada disekitar kepulauan Senkaku
Konsep ini telah disepakati bahwa dalam mendefinisikan konsep geostrategic, tidak ada patokan atau defisini standar yang telah diakui oleh para akademisi geostrategi. Kebanyakan definisi yang dipakai untuk mengartikan konsep ini aalah gabungan dari geopolitik dan strategi.
“Geostrategy is the geographic direction of a state's foreign policy. More precisely, geostrategy describes where a state concentrates its efforts by projecting military power and directing diplomatic activity."
- Jakub Grygiel
Oleh karenanya permasalahan yang akan dijawab di dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pengaruh Sengketa Kepulauan Senkaku terhadap Hubungan Diplomasi China-Jepang?
Pulau Senkaku/Diaoyu adalah sebuah kepulauan yang terletak di bagian tenggara Laut China Timur yang terdiri dari 5 pulau kecil yang tidak berpehuni dan batu – batu karang. Kepulauan yang memiliki luas 7 km persegi ini berada di 170 km dari Pulau Ishigaki, Jepang dan 330 km dari daratan China Pulau Senkaku ini adalah daerah wilayah yang di persengketakan oleh China dan Jepang setelah Perang Dunia II berakhir, namun mereka mengklaim kepemilikan wilayah tersebut sudah jauh sebelum itu. Dan hingga saat ini China maupun Jepang masih mengakui kepemilikan Pulau Senkaku tersebut sehingga membuat hubungan baik dalam bidang ekonomi maupun politik menjadi tidak harmonis.
Bab I: Berisikan latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, studi pustaka, kerangka pemikiran, hipotesis dan pembabakan final.
Bab II: Menerangkan lebih spesifik terkait kepulauan senkaku, apa yang membuat pulau senkaku diperebutkan oleh China-Jepang.
Bab III: Pengaruh yang terjadi akibat sengketa kepulauan senkaku terhadap hubungan diplomasi kedua Negara yang terlibat.
Bab IV: Kesimpulan yang didapat dari penelitian.
Pada akhir tahun 2014, Presiden China, Xi Jinping dan Perdana Menteri Jepang, bertemu di Beijing dalam rangka menghadiri Asia-Pasific Economic Coropration (APEC) dan ini adalah pertemuan resmi pertama antara kedua pemimpin negara ini sejak 2012. Perdana Menteri Jepang mengatakan bahwa dia meminta China untuk membangun hotline yang bertujuan untuk mencegah bentrokan bersenjata atas klaim pulau ini namun, pihak dari pemerintah China tidak memberi tanggapan terhadap masalah tersebut
Pada Desember tahun 2013, Jepang secara signifikan meningkatkan perbelanjaan pertahanan selama lima tahun mendatang untuk membeli jet tempur, drone, kapal perusak angkatan laut dan kendaraan amfibi yang akan digunakan untuk melawan para anggota militer Cina tumbuh di wilayah tersebut. Pertahanan ini diperintahkan oleh Perdana Menteri Konservativ Jepang, Shinzo Abe.
Cina menggunakan strategi diplomasi koersif dalam menanggapi beberapa keputusan atau tindakan yang telah Jepang buat disekitar pulau – pulau yang disengketakan, seperti mengakui mercusuar yang dibangun oleh kelompok aktivis nasionalis Jepang atau masuknya pulau – pulau dalam peta resmi dan buku teks.
Hasil penelitian secara teoritis diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam kasus pengaruh sengketa pulau senkaku terhadap hubungan diplomasi Cina dan Jepang. Karena dalam hal ini menyangkut aspek umum dalam hubungan internasional yaitu diplomasi. Dengan adanya sengketa ini hubungan diplomasi kedua negara menjadi memanas. Penelitian ini dapat berguna dalam memberikan pemikiran dan pemahaman baru dalam melihat kasus ini.
•Perkiraan 2005, sumber daya minyak di Laut Cina Timur adalah 100-200 milyar barel, cukup untuk memberikan sumber energy baik negara untuk 50-80 tahun
•Investasi langsung dari Jepang ke Cina pada semester pertama 2014 mengalami penurunan sebesar 49% dibandingkan angka tahun sebelumnya.
“Jika sengketa kepulauan senkaku antara China-Jepang tidak disegera diselesaikan maka akan timbul security dilemma diantara kedua negara tersebut karena kedua pihak yang bersangkutan sama-sama memperkuat pertahanan militer mereka disekitar kepulauan senkaku.”
Buku
Jurnal
Website
http://www.theguardian.com/world/2013/dec/17/japan-increases-defence-budget-tensions-china [diakses 17 Mei 2015]
http://www.theguardian.com/world/2014/nov/10/xi-jinping-shinzo-abe-ice-breaking-meeting-apec-starts
Buzan, B. “People, State and Fear: An Agenda for International Security Studies in the Post-Cold War Era, 2. 1991.
Devtak,Richard. Burke, Anthony and George, Jim.” An introduction to International Relation 2nd edition” Cambridge University press 2012.
Grygiel, Jakub J. Great powers and geopolitical change. JHU Press, 2006
Jacques, Martin. When China rules the world. PT Gramedia Pustaka Utama, 2008.
Morgenthau, H. J. “A realist theory of international politics.” 2014.
Plano, Jack C., and Roy Olton. "international relations dictionary." 1982.
Elisabeth Febrian Apridita, M.I.S.R.A.N. “Upaya Jepang dalam Penyelesaian Sengketa Kepulauan Senkaku (2004-2013)”. Diss.UPN ‘Veteran’ Yogyakarta, 2014.
J. Curtin,”Stakes Rise in Japan, China Gas Dispute,” Asia Times, 19 Oktober,2005. Estimates for 2010 predict that China will import up to three million barrels per day. Journal.georgetown.edu/for-coin-and-country-easing-japan-china-tension-through-social-ecomonic-and-political-equilibrium/ (diakses pada 29 mei 2015 pukul 21.22).
Journal.georgetown.edu/for-coin-and-country-easing-japan-china-tension-through-social-ecomonic-and-political-equilibrium/ (diakses pada 29 mei 2015 pukul 21.22). Krista E. Wiegand,” China,s Strategy in the Senkaku/Diaoyu Island Dispute: Issues Linkage and Coercive Diplomacy” dalam Asian Security, (Vol.5, Issues 2,2009)
Mark J. Valencia “ Pouring Oil on the East China Sea,” International Herald Tribune, 24 Februari. 2005
Mark j. Valencia “The East China Sea Dispute: Context, Claims, Issues, and Possible Solution,” Asian Perspective (vol.31, no.1,2007)
See Lee Jay-Hyung,”China’s Expanding Maritime Ambitions in the Wastern Pasific and The Indian Ocean,” Contemporary Southeast Asia ( Vol.24, No.3,2002)
Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat luas. Sehingga masyarakat memiliki pemahaman dan pemikiran lebih mengenai kasus pengaruh sengketa pulau senkaku dalam hubungan diplomasi kedua negara. Dan juga dapat memberikan gambaran mengenai pengambilan kebijakan yang tepat untuk menyelesaikan kasus ini. Sehingga hubungan diplomasi kedua Negara menjadi kondusif.
I Made Danan Jaya 1801406622
Jeremia Fabian 1801450863
Margareth Misyel Wongkar 1801441940
Nabillah Fakhira 1801388310
Rama Hilmy 180142722