Introducing
Your new presentation assistant.
Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.
Trending searches
Antibiotik Penghambatan sintesis protein adalah antibiotik sebagai penghambatan dari proses translasi dan transkripsi material genetik mikroorganisme.
Antibiotik yg cukup banyak digunakan, relatif kurang toksik, spektrum antimikroba luas, bersifat bakteriostatik.
Shot Acting: Tetrasiklin, klortetrasiklin, oksitetrasiklin
Intermadiate Acting: Demeklosiklin
Long Acting: Doksisiklin, minoksiklin
Farmakokinetik
A : p.o baik - dihambat makanan, pH tinggi- susu(Ca), antasid (Al, Mg), Fe : membentuk kelat : absorpsi ↓↓
kecuali doksisiklin, minoksiklin
D : luas ke seluruh jaringan tetapi pada Liquor Cerebro Spinalis (LCS) tidak mencapai kadar terapi kecuali minosiklin- berikatan dgn jaringan berkalsifikasi (tulang-gigi)-lewat barier plasenta → KI : ibu hamil
E : ginjal & empedu kecuali doksisiklin lewat empedu saja
Mekanisme Kerja
berikatan dengan ribosom 30S sehingga
mencegah penempelan tRNA dengan akseptornya pada kompleks
ribosom mRNA → menghambat sintesis protein
Spektrum Luas; gr (+), (-), aerob, anaerob, spirochaeta, klamidia dll
Bersifat bakterisid, Spektrum luas, tetapi digunakan terutama untuk infeksi oleh bakteri gram (-)
menghambat sintesis protein irreversibel
Farmakokinetik
A : bersifat polar, absorbsi p.o/per rektal buruk hrs i.m, i.v kecuali untuk efek lokal dalam sal cerna (p.o)
D : luas
E : ginjal, hati-hati akumulasi pd gangguan ginjal→kadar toksik
Resistensi :
Efek Samping
lebih toksik --> perlu TDM (Therapeutic drug monitoring) agar efek toksik dpt dihindari
-Alergi(Lbh << dibandingkan penisilin)
-Iritasi lokal(nyeri ditempat suntikan), neuritis perifer (parestesia)
-Ototoksik
-Nefrotoksik
-potensi nefrotoksik >>>neomisin
-potensi nefrotoksik <<<streptomisin
-Hambatan konduksi neuromuskular : dosis tinggi
-Superinfeksi
digunakan untuk mengobati infeksi bakteri yang parah pada orang yang tidak dapat menerima antibiotik penisilin
Linkomisin menghambat sintesa protein pada bakteri yang sensitif dengan cara mengikat subunit 50 S ribosom bakteri dan menghambat pembentukan ikatan peptida
absorpsi: cepat dari saluran gastrointestinal setelah pemberian oral. tidak mengalami inaktivasi oleh asam lambung.
Distribusi: luas ke dalam cairan dan jaringan tubuh,kecuali ke dalam cairan sere-brospinal.
Eskresi: empedu
Mengandung cincin lakton, cukup banyak digunakan, alternatif pengganti pada pasien alergi penisilin, sifat bakteriostatik/ bakterisid
Penggunaan Klinis dan Efek Samping
Farmakokinetik
A : peroral baik, diinaktivasi oleh asam → tablet enteric coating → dilarutkan di duodenum
D : luas, kecuali lcs, dpt melewati plasenta dan ditemukan dalam ASI
E : empedu
menghambat sintesis protein bakteri pada ribosomnya dengan jalan berikatan secara reversibel dengan Ribosom subunit 50S
PENGGUNAAN KLINIS
1. Linkomisin diindikasikan untuk mengobati infeksi berat yang disebabkan oleh Streptococcus,Pneumococcus dan Staphylococcus yang sensitif.
2. Linkomisin efektif terhadap infeksi Staphylococcus yang resistan terhadap antibiotik lain.
EFEK SAMPING
1. Saluran pencernaan, seperti mual, muntah dan diare.
2. Reaksi hipersensitif, seperti rash dan urtikaria.
3. Rasa yang tidak umum seperti haus, letih dan kehilangan bobot tubuh.
4. Demam, menggigil, nyeri tubuh, gejala flu, bercak putih atau lukadalam mulut atau bibir Anda.
- Gangguan GIT
- Hepatotoksik
- Ototoksik (ketulian reversibel): dosis tinggi
Kloramfenikol merupakan antibiotik yang mempunyai aktifitas bakteriostatik dan pada dosis tinggi bersifat bakterisid
menghambat sintesis protein mikroba dgn menghambat enzim peptidil transferase (katalisator ikatan peptida pd sintesis protein)
Farmakokinetik
Adsorbsi : p.o baik
Distribusi : baik ke seluruh tubuh termasuk lcs &mata
Ekskresi : ginjal
Indikasi