Introducing 

Prezi AI.

Your new presentation assistant.

Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.

Loading…
Transcript

PENATALAKSANAAN

AFASIA

Afasia adalah suatu gangguan berbahasa yang diakibatkan oleh kerusakan otak

MANIFESTASI KLINIK

REHABILITASI :

  • Terapi kognitif linguistik
  • Program stimulus
  • Stimulation-Fascilitation Therapy
  • Promoting Aphasic's Communicative Effectiveness
  • Transcranial Magnetic Stimulation

ANATOMI

AFASIA GLOBAL

Klasifikasi afasia

AFASIA FLUENT

Pembimbing

Dr.Budiman Juniwijaya, Sp.S

AFASIA NON FLUENT

ETIOLOGI

  • Afasia Broca
  • Afasia Wernicke
  • Afasia Konduksi
  • Afasia transkortikal
  • Afasia talamik
  • Afasia anomik
  • Afasia global

• Keluaran bicara yang lancar

• Panjang kalimat normal

• Artikulasi dan irama bicara baik

• Terdapat parafasia

• Memahami pendengaran dan membaca buruk

• Repetisis terganggu

• Menulis lancar tadi tidak ada arti

• Sulit memulai bicara

• Panjang kalimat sedikit

• Gramatika bahasa berkurang dan tidak kompleks

• Artikulasi umumnya terganggu

• Irama bicara terganggu

• Sulit memahami kalimat yang lebih kompleks

• Pengulanan (repetisi) buruk

• Kemampuan menamai, menyebut nama benda buruk

  • Stroke
  • Cedera otak traumatik
  • Perdarahan otak
  • Proses Patologik

PATOFISIOLOGI

Afasia paling sering muncul akibat stroke, cedera kepala, tumor otak, atau penyakit degeneratif

Terima Kasih

Pada kasus ini adalah:

AFASIA GLOBAL

Lesi pada area Broca akan mengakibatkan kesulitan dalam artikulasi tetapi penderita bisa memahami bahasa dan tulisan

Lesi pada area Wernicke akan mengakibatkan penurunan hebat kemampuan memahami serta mengerti suatu bahasa

Oleh

Mohd Quarratul Aiman

Rizky Permata Sari

ANALISIS KASUS

Ditemukan didalam kasus:

  • Penderita tidak dapat mengerti apa yang diungkapkan orang lain baik secara lisan, tulisan, maupun isyarat.

  • Penderita tidak dapat mengungkapkan isi pikirannya baik secara lisan, tulisan, maupun isyarat
  • Kelemahan sesisi tubuh yang terjadi secara tiba-tiba saat bangun tidur
  • Defisit neurologis akut berupa parese nervus VII dan nervus XII sinistra tipe sentral

PROGNOSIS

Quo ad Vitam :dubia

Quo ad Functionam :dubia

  • Skor Siriraj didapatkan total skor 4.5
  • CT-scan didapatkan hasil Intraserebral hemoragik lobus frontal kiri

PENDAHULUAN

Afasia adalah suatu gangguan berbahasa yang diakibatkan oleh kerusakan otak.

FARMAKOLOGIS

NON FARMAKOLOGIS

Diagnosis Kerja:

Hemiparese dextra tipe sentral

Parese n. VII & parese n. XII dextra sentral

Afasia global

CVD Hemoragik

• IVFD NaCl 0,9% gtt xx/mnt

• Inj. Citicholine 2 x 250 mg (IV)

• Inj. Ranitidin 2 x 50 mg (IV)

• Neurobion 1x1 tab (PO)

• Fenitoin 2 x 100 mg (PO)

• Manitol 4 x 100 cc (IV)

• As. Tranexamat 3 x 500 mg

• Bed rest

• Elevasi kepala 30 derajat

• Diet bbrg 1500 kkal

  • Terapi Wicara

IDENTIFIKASI

STATUS PASIEN

Nama : Ny. MY

Umur : 57 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Padat Karya Dusun V

Padan Banyuasin

Agama : Islam

Pekerjaan : IRT

MRS Tanggal : 14 Agustus 2016

Penatalaksanaan

Pemberian:

  • Citicholin untuk perbaikan membran sel saraf
  • Ranitidin diberikan untuk mengurangi stres ulcer
  • Neurobion membantu regenerasi neuron
  • Fenitoin tablet diberi untuk menghambat penyebaran aktivitas kejang
  • Manitol Intravena diberi untuk membantu menurunkan tekanan dalam tempurung kepala
  • Traneksamat diberi untuk menghentikan pendarahan di otak
  • Terapi Wicara

TATALAKSANA

DIAGNOSIS KLINIK : Hemiparese dextra tipe sentral

Parese n. VII & parese n. XII dextra sentral Afasia global

Observasi bangkital parsial sederhana

DIAGNOSIS TOPIK : Centrum semiovale kiri

DIAGNOSIS ETIOLOGI : CVD Hemoragik

DIAGNOSIS TAMBAHAN : Hipertensi stage II

RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT

ANAMNESIS

Keluhan Utama :

Kelemahan sesisi tubuh

sebelah kanan secara

tiba-tiba

  • Sejak 2 hari SMRS, penderita mengalami kelemahan sesisi tubuh sebelah kanan terjadi secara tiba-tiba saat bangun tidur

  • Penderita mengalami kejang sebelah kanan, kejang tonus 1x, selama kurang dari 2 menit

  • Mulut mengot ada ke kiri

  • Sehari-hari penderita bekerja menggunakan tangan kanan.

  • Penderita tidak dapat mengungkapkan isi pikiran dan mengerti isi pikiran orang lain baik secara verbal, tulisan dan isyarat.

Siriraj Score

DIAGNOSIS

(2,5 x derajat kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x nyeri kepala) + (0,1 x tekanan diastolik) – (3 x petanda ateroma) – 12

= (2,5 x 1) + (2 x 0) + (2 x 0) + (0,1 x 140) – (3 x 0) -12

= 2,5 + 0 + 0 + 14 – 0 - 12 = 4,5

Interpretasi: Stroke Hemoragik

PEMERIKSAAN FISIK

  • Riwayat darah tinggi ada, kurang lebih sejak 10 tahun yang lalu, tidak teratur minum obat.

  • Riwayat stroke tidak ada.

  • Riwayat penyakit jantung tidak ada.

  • Riwayat menderita kencing

manis tidak ada.

  • Penyakit ini dialami untuk pertama kalinya.

CT SCAN KEPALA

R.O THORAX

Kesan: Intra serebral hemoragik di lobus frontal kiri. Infark lacunar multiple di ponds, thalamus kanan kiri, bangsal ganglia kanan kiri dan corona radiata kiri.

STATUS INTERNUS

Jantung : HR 89 x/m murmur(-), gallop(-)

Paru-paru : vesicular normal

ronki(-),wheezing(-)

Hepar : tidak teraba

Lien : tidak teraba

Anggota Gerak: tidak ada oedema

Kesan : Tampak Kalsifikasi Aorta

Kesadaran : GCS = (E:4,M:5,V: Afasia global)

Gizi : Cukup

Suhu Badan : 36,7° C

Nadi : 89 x/menit

Pernapasan : 22 x/menit

Tekanan Darah : 140/100 mmHg

Berat Badan : 45 kg

Tinggi Badan : 147 cm

IMT : 20.8 kg

STROKE HEMORAGIK DENGAN AFASIA GLOBAL

STATUS NEUROLOGIKUS

N. I : tidak ada kelainan

N. II : tidak ada kelainan

N. III, IV, VI : Pupil bulat, isokor, Ø 3 mm, reflek cahaya +/+

N. V : tidak ada kelainan

N. VII : Plika nasolabialis kanan datar

N. VIII : tidak ada kelainan

N. IX, X : tidak ada kelainan

N. XI : tidak ada kelainan

N. XII : Deviasi lidah ke arah kIRI

PEMERIKSAAN TAMBAHAN

Learn more about creating dynamic, engaging presentations with Prezi